Menag Lukman Resmikan Masjid di Amsterdam

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 29 Maret 2017 | 05:00 WIB
Menag Lukman Resmikan Masjid di Amsterdam
Gedung PPME AIA. [Dok AIA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di tengah Islamophobia yang kian menguat di Eropa belakangan ini, diaspora Muslim Indonesia ibarat oase yang menyejukkan. Melalui keramahan dan sikap supelnya, keunikan budayanya, dan tidak kalah penting keragaman kulinernya, masyarakat Muslim Indonesia di Belanda berhasil menampilkan citra Islam yang ramah, merangkul, rileks dan tidak eksklusif di tengah pergaulan masyarakat Eropa. Ekspresi semacam ini memberikan alternatif positif terhadap kesan miring pada sebagian masyarakat Barat yang selama ini menganggap penduduk Muslim di Belanda gagal berintegrasi, memiliki pandangan dunia yang bertentangan dengan demokrasi Barat, dan secara langsung maupun tidak mendukung aksi kekerasan dan teror.

Salah satu kantong komunitas Muslim Indonesia di Belanda berpusat di kota kecil di pojok barat Amsterdam, yakni Badhoevedorp. Komunitas yang berhimpun di bawah organisasi Persatuan Pemuda Muslim Eropa (PPME) Al-Ikhlash Amsterdam ini beberapa bulan silam berhasil membeli sebuah gedung dengan pendanaan yang dihimpun dari sedekah para anggota dan simpatisan sendiri maupun donatur utama dari Indonesia bernama H. Anif. Gedung yang beralamatkan di Jan van Gentstraat 140, Badhoevedorp ini dijadikan sebagai Pusat Kebudayaan Indonesia (Indonesisch Cultureel Centrum). Di dalamnya terdapat ruang besar yang difungsikan sebagai Masjid Al-Ikhlash, kelas-kelas madrasah, ruang kantor, dan fasilitas workshop atau mini-seminar.

Selain secara rutin menyelenggarakan jamaah sholat lima waktu, gedung ini juga digunakan untuk pendidikan anak-anak dan remaja setiap hari Minggu, istigotsah setiap Sabtu pertama tiap bulan, kegiatan budaya dan olah raga, maupun diskusi dan temu budaya. Meski gedung baru digunakan kurang dari satu tahun, namun sudah banyak tokoh Indonesia yang berkunjung ke gedung ini dan berdialog dengan masyarakat Indonesia di Belanda. Sebutlah sebagai misal: Wali Kota Surabaya Ibu Risma, Wali Kota Bandung Kang Emil, maupun Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar. Beberapa study tour para mahasiswa dan pelajar dari Indonesia juga pernah berkunjung ke gedung ini.

Baca Juga: Jokowi Tiba di Amsterdam Belanda

Peresmian oleh Menteri Agama

Hari ini, Selasa (28/3/2017) menjadi momen yang sangat bersejarah bagi PPME Al-Ikhlash Amsterdam karena Masjid Al-Ikhlash yang berada di Pusat Kebudayaan Indonesia ini telah diresmikan. “Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia di Amsterdam dan sekitarnya yang telah lama ingin memiliki gedung sendiri untuk aktivitas budaya dan keagamaan,” kata KH. Muzayyin, salah satu pendiri organisasi ini. “Sebelum memiliki gedung ini, kami harus menyewa gedung ke organisasi lain. Bahkan sebelumnya, kami harus pindah dari satu rumah ke rumah lain untuk melaksanakan pertemuan dan ibadah,” kata Hj. Mutqiyah, guru senior di PPME Al-Ikhlash Amsterdam yang masih memiliki hubungan kerabat dengan Almarhum Gus Dur.

Menurut ketua PPME Al-Ikhlash Amsterdam, Rudi Kosasih, peresmian masjid direncanakan ini dilakukan oleh Menteri Agama RI, H. Lukman H. Saifuddin, di sela-sela kunjungannya ke Belanda untuk membuka dan memberi ceramah pada konferensi internasional “Rethinking Indonesia’s Islam Nusantara” di kampus Vrije Universiteit Amsterdam yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) Belanda. “Insya Allah, dalam peresmian masjid nanti Menteri Agama akan didampingi oleh beberapa Duta Besar RI yang juga menghadiri event internasional tersebut,” kata pemilik usaha restoran ini. Para Duta Besar itu adalah I Gusti Wesaka Puja (Dubes RI untuk Belanda), Achmad Chozin Chumaidy (Dubes RI untuk Lebanon), Agus Maftuh Abegebriel (Dubes RI untuk Arab Saudi), Safira Machrusah (Dubes RI untuk Aljazair), dan Husnan Bey Fananie (Dubes RI untuk Azerbaijan).

Pembangunan Tahap Kedua

Dalam kesempatan yang sama Ketua Panitia, Hasanul Hasibuan, menambahkan bahwa peresmian Masjid Al-Ikhlash ini sekaligus menandai rencana pembangunan tahap kedua. “Meski kami baru menghela nafas lega setelah membeli gedung, namun kami sudah memikirkan pembangunan tahap kedua. Acara peresmian Masjid Al-Ikhlash ini akan menandai secara resmi pembangunan tahap kedua tersebut,” kata professional di bidang teknologi informatika ini.

KH. Budi Santoso, tokoh sentral PPME Al-Ikhlash Amsterdam, menjelaskan bahwa pembangunan tahap kedua akan mengoptimalkan lantai kedua yang saat ini baru dimanfaatkan sebagian. “Kami berharap kehadiran Bapak Menteri Agama dalam acara peresmian nanti akan menjadi panggilan yang kuat bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia di tanah air agar mendukung aktif perjuangan kami memperkenalkan keindahan Indonesia dan Islam Nusantara di bumi Eropa,” tegas ulama kelahiran Jombang yang juga pengurus Syuriyah NU Belanda ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI