Suara.com - Anggota Dewan Penasihat Partai Gerakan Indonesia Muhammad Syafi'i melempar isu menjelang pencoblosan putaran kedua pemilihan kepala daerah Jakarta, ada mobilisasi warga dari luar daerah untuk ikut memberikan hak suara.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hendrawan Supratikno meminta bukti.
"Ya harus dibuktikan. Jangan lempar batu sembunyi tangan," kata Hendrawan kepada Suara.com, Selasa (28/3/2017).
Hendrawan tidak terlalu tertarik menanggapinya. Baginya, isu tersebut berlebihan. Anggota Komisi XI itu justru curiga ada hal yang ditutup-tutupi di balik melemparkan isu.
"Kalimat-kalimat yang muncul karena ambisi yang berlebihan, tidak usah menyita perhatian kita. Ada upaya untuk menutup-tutupi politik sektarian berbasis SARA yang selama ini muncul dengan isu-isu lain," kata dia.
Sebelum melemparkan isu tersebut, Syafi'i menanggapi aksi massa bertema Al Quran 313 yang akan diselenggarakan Forum Umat Islam di Ibu Kota Jakarta pada Jumat (31/3/2017). Anggota Komisi III DPR ini yakin aksi tersebut akan berlangsung damai. Isu utama yang diangkat yaitu menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama.
Justru yang perlu disoroti, menurut anggota Syafi'i adanya aksi memobilisasi warga luar untuk datang ke Ibu Kota Jakarta.
"Yang perlu diwaspadai adalah membanjirnya warga tertentu dari berbagai provinsi ke Jakarta hari ini. Yang akan berusaha menjadi pemilih gelap. Itu sudah banyak. Dan didata saja, sekarang penduduk (Jakarta) sudah bertambah, pemilih-pemilih baru," kata Syafi'i.
Syafi'i mendapat informasi warga luar yang didatangkan ke Jakarta disiapkan untuk menjadi pemilih.
"Kalau hitungan saya ratusan ribu. Tim kami sudah mendata itu. Karena itu kami akan mengawal per-TPS (tempat pemungutan suara) dengan 100 orang relawan," katanya.
Syafi'i menyebut warga luar Jakarta tersebut sekarang sudah tersebar di hampir semua TPS.