Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan tidak tertarik mengomentari rencana aksi bertema Bela Al Quran pada Jumat (31/3/2017). Isu utama yang diangkat yaitu menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama.
"Kami akan fokus pada rencana untuk kebutuhan pokok warga di DKI Jakarta. Pendidikannya, kesejahteraannya," kata Anies di rumahnya, Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2017).
Anies mengatakan hanya mau bicara seputar program kampanye.
"Wong ini kampanye kita untuk warga Jakarta. Jadi program kita untuk warga Jakarta. Banyak sekali pihak, kelompok menyelenggarakan apa saja, kan nggak harus semuanya kita komentarin," tutur Anies.
Belakangan ini, Anies mendengar isu tentang penghapusan Kartu Jakarta Pintar jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat tidak terpilih lagi. Menurut dia, isu semacam ini jauh lebih penting untuk disorot.
"Saya khawatir dengan ancaman kaya gitu, misalnya kalau gubernur nggak lagi terpilih, KJP akan dihapus. Itu, kan seperti ancaman yang beredar kuat. Lalu kalau petahana nggak terpilih pasukan orange dihentikan. Itu membuat suasana jadi keruh, karena itu jangan ada ancaman-ancaman," kata Anies.
Poster berisi ajakan untuk mengikuti aksi 313 viral di media sosial.
Aksi tersebut rencananya dimulai dengan salat Jumat bersama di Masjid Istiqlal pada pukul 11.30 WIB. Setelah itu, mereka bergerak ke depan Istana Merdeka pada pukul 13.00 WIB.