Anggota Dewan Penasihat Partai Gerakan Indonesia Muhammad Syafi'i akan ikut aksi bertema Al Quran 313 yang diselenggarakan Forum Umat Islam di Ibu Kota Jakarta. Disebut 313 karena aksi akan dilakukan pada Jumat (31/3/2017). Isu utama yang diangkat yaitu menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama.
"Ya saya akan ikut. Karena, kan saya menjadi bagian umat Islam yang care dengan persoalan bangsa ini. Jadi Semua aksi yang dilakukan umat untuk memperbaiki atau merawat kebangsaan ini kita harus ikut," kata Syafi'i kepada Suara.com, Selasa (28/3/2017).
Syafi'i juga ikut aksi 4 November 2016 dan 2 Desember 2016 yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Ketika itu, isu utama mereka juga untuk memenjarakan Ahok.
Menurut Syafi'i yang duduk sebagai anggota Komisi Hukum DPR aksi tersebut tidak ada hubungannya dengan partai, termasuk pendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Aksi-aksi seperti itu tidak ada koordinasi dengan kami. Tidak ada koordinasinya dengan Anies-Sandi," tuturnya.
Syafi'i juga tidak sependapat dengan opini yang menyebutkan aksi tersebut bertujuan untuk membuat gaduh pilkada Jakarta lantaran dilakukan menjelang pencoblosan.
"Ya saya akan ikut. Karena, kan saya menjadi bagian umat Islam yang care dengan persoalan bangsa ini. Jadi Semua aksi yang dilakukan umat untuk memperbaiki atau merawat kebangsaan ini kita harus ikut," kata Syafi'i kepada Suara.com, Selasa (28/3/2017).
Syafi'i juga ikut aksi 4 November 2016 dan 2 Desember 2016 yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Ketika itu, isu utama mereka juga untuk memenjarakan Ahok.
Menurut Syafi'i yang duduk sebagai anggota Komisi Hukum DPR aksi tersebut tidak ada hubungannya dengan partai, termasuk pendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Aksi-aksi seperti itu tidak ada koordinasi dengan kami. Tidak ada koordinasinya dengan Anies-Sandi," tuturnya.
Syafi'i juga tidak sependapat dengan opini yang menyebutkan aksi tersebut bertujuan untuk membuat gaduh pilkada Jakarta lantaran dilakukan menjelang pencoblosan.
Polda Metro Jaya belum menerima pemberitahuan mengenai rencana aksi Al Quran 313.
"Sampai sekarang kami masih menunggu, belum ada pemberitahuan yang masuk ke kepolisian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (27/3/2017).
Ketika diwawancara, Argo terlihat tidak mengerti buat apalagi aksi semacam itu.
"Ngapain lagi sih?" kata Argo.
Dia mengimbau masyarakat jangan ikut-ikutan dengan aksi tersebut. Menurut Argo aksi massa di tengah proses pilkada bisa memperkeruh situasi menjelang pencoblosan yang akan berlangsung 19 April 2017.
"Intinya kegiatan politik DKI ini berjalan sesuai, jangan memperkeruh suasana biarkan berjalan sesuai yang ada," kata dia.
Argo mengatakan pengawasan pilkada sudah dilakukan oleh petugas. Pengamanan pilkada sudah dilakukan oleh TNI, Polri, dan aparatur pemerintah Jakarta.
"Kalau cuma permohonan melakukan kegiatan harus tahu kan kepolisian. Kami tetap melakukan pengamanan," kata dia.
Poster berisi ajakan untuk mengikuti aksi tersebut viral di media sosial.
Aksi tersebut rencananya dimulai dengan salat Jumat bersama di Masjid Istiqlal pada pukul 11.30 WIB. Setelah itu, mereka bergerak ke depan Istana Merdeka pada pukul 13.00 WIB.
Pilkada Jakarta diikuti dua pasangan calon: Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.