Suara.com - Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menilai guru tak mungkin membocorkan soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
"Guru pembuat soal tidak mungkin membocorkan soal, karena soalnya diacak. Guru tidak tahu mana yang dipakai," ujarnya di Jakarta, Senin (27/3/2017).
Retno menilai secara menyeluruh perlu adanya evaluasi terhadap USBN. Retno mengatakan USBN itu seperti ujian nasional (UN) yang didaerahkan.
"Kecurangannya tetap. Kenapa pakai nomenklatur USBN karena ada ujian nasionalnya. Biar seperti ujian sekolah yang tidak ada kebocorannya," imbuhnya.
Baca Juga: Bayi Gajah Kembali Lahir di Way Kambas
Retno menilai jika pemerintah ingin menyerahkan USBN kepada guru, maka seharusnya diserahkan secara keseluruhan.
"Tapi ini diserahkan ke guru, tapi tidak diserahkan sepenuhnya. Kami yakini USBN itu bukan yang utama. Sekolah cuma 'fotokopi' dan melaksanakan. Guru yang terlibat segelintir saja. Substansinya bukan sekolah," papar dia.
Retno mengatakan pemerintah harus mengembalikan sepenuhnya ke sekolah dan jangan ada hukuman untuk siswa. "Anak-anak hanya korban sistem ketidakadilan," cetus dia.
Sebelumnya, FSGI menduga kuat terjadi kebocoran soal USBN dan kunci jawaban USBN di sejumlah daerah. Dalam laporan terungkap bahwa para siswa memperoleh bocoran dengan membeli dari bimbel yang berinisial Q dan IS.
Baca Juga: Selain Ridho, Ini 7 Artis yang Pernah Tersandung 'Barang Haram'