Aksi Teror London Ternyata Dirancang Melalui WhatsApp

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 27 Maret 2017 | 16:11 WIB
Aksi Teror London Ternyata Dirancang Melalui WhatsApp
Aplikasi WhatsApp pada sebuah iPhone (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan teror di jantung ibu kota negara Inggris, London, Kamis (23/3/2017) pekan lalu, ternyata bukan aksi yang dilakukan Khalid Masood seorang diri.

Aksi tersebut, sudah direncanakan Khalid bersama sejumlah orang lain. Mereka membahas detil aksi teror itu melalui layanan aplikasi pesan WhatsApp.

"Tapi, Kami sementara ini tidak bisa mengetahui secara utuh bagaimana rencana itu dibuat. Sebab, WhatsApp belum mau membuka sistem keamanannya agar kami bisa mengakses percakapan itu," tutur Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd, seperti dilansir AFP, Senin (27/).

Ia mengatakan, seluruh percakapan Khalid dan rekan-rekannya terenkripsi, sehingga hanya bisa diakses oleh peserta percakapan. Satu-satunya cara untuk mengaksesnya adalah, manajemen WhatsApp mau mengubah kebijakannya dan bersedia meretas percakapan itu demi penyelidikan kasus tersebut.

Baca Juga: Orangtua Menunggu Pengungkapan Misteri Kematian Akseyna

"Sistem enkripsi memang diperlukan untuk mengamankan percakapan para pebisnis melalui WhatsApp. Tapi, saya tegaskan, kami harus memastikan kelompok teroris semacam ini tak berkembang melalui aplikasi seperti WhatsApp," tegasnya.

Juru Bicara WhatsApp mengungkapkan, siap membantu pemerintah Inggris untuk mengungkap tabir kelompok teroris perancang serangan ke kompleks parlemen tersebut. Namun, kesiapan itu tanpa penjelasan mereka bersedia meretas percakapan rahasia Khalid dkk.

Untuk diketahui, lima orang tewas termasuk Khalid, dalam serangan tersebut. Sementara 40 orang lainnya mengalami luka-luka.

Setelah serangan itu, polisi menggerebek sebuah bangunan di Birmingham dan menangkap banyak orang terduga teroris. Tapi kekinian, hanya seorang pria berusia 58 tahun yang tetap ditahan terkait kasus tersebut.

Sementara gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim aksi teror itu diinisiasi anggotanya.

Baca Juga: Djarot Absen, Sandiaga Uno Batal Ikut Debat di Mata Najwa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI