Kasus Ridho Rhoma, Djarot: Dieksekusi Biar Kapok

Senin, 27 Maret 2017 | 14:20 WIB
Kasus Ridho Rhoma, Djarot: Dieksekusi Biar Kapok
Djarot Saiful Hidayat bersama warga Ciliwung, Jalan Kemuning, RT 11, RW 6, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Calon wakil gubernur Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat menegaskan narkoba merupakan salah satu perusak generasi anak bangsa. Dia mengutip pesan mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi semasa hidup.

"Seperti pesan almarhum Hasyim Muzadi, ada dua ancaman pada Republik ini, satu masalah narkoba, kedua masalah terorisme," ujar Djarot usai menghadiri acara di Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (27/3/2017).

Pernyataan Djarot terkait dengan kasus sabu yang menjerat putra Rhoma Irama, Ridho Rhoma.

Kasus tersebut, menurut Djarot, membuktikan bahwa narkoba bisa menyasar semua kalangan dan usia.

"Tapi lebih sering disebabkan karena gaya hidup dan budaya, diantara mereka. Banyak juga karena pendidikan di keluarga mereka. Ini kan musibah ya," kata dia. "Seperti yang kemarin kena itu Ridho Rhoma sudah dua tahun kena (pakai narkoba), kelihatan pasti kelihatan. Faktor utama itu keluarga, dan ini nggak mandang usia."

Untuk memutus mata rantai peredaran narkoba, kata Djarot, aparat penegak hukum harus berani tegas. Djarot mendukung razia di tempat hiburan malam.

"Kalau ketangkap saya sampaikan harus ditindak tegas, dieksekusi biar kapok. Kan kita perang melawan narkoba, maka harus berani," kata Djarot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI