Suara.com - Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian meminta kepada Polis Diraja Malaysia (PDRM) memperjelas keberadaan Siti Aisyah apakah dirinya bagian dari jaringan pembunuhan Kim Jong-nam atau merupakan korban.
"Harapan kita pada yang bersangkutan kembali pada pertanyaan, apakah dia bagian dari jaringan yang mempunyai rencana untuk membunuh atau dia merupakan korban yang direkrut tanpa sepengetahuan dia." "Ini yang kita minta per jelas kepada teman-teman kepolisian Malaysia nanti," ujar Tito usai "courtessy call" dengan Kepala PDRM, Irjen Tan Sri Dato' Sri Khalid Abu Bakar di Putrajaya, Malaysia, Sabtu.
Tito mengatakan kalau memang yang bersangkutan bagian dari jaringan tersebut maka pihaknya hanya memberikan bantuan hukum.
"Kita hargai eksistensi dan kedaulatan hukum Malaysia. Sama juga kalau ada orang Malaysia yang salah menjadi bandar narkoba bisa sampai ditembak. Mereka menghargai eksistensi hukum kita," ucapnya, menegaskan.
Tetapi, ujar dia, seandainya kalau yang bersangkutan menjadi bagian dari korban maka perlu ada penjelasan dan pihaknya memberikan bantuan hukum.
"Indikasinya setelah yang bersangkutan melakukan yang menurut dia 'reality show', dia kembali ke Bandara untuk meminta uang seratus dolar sebagai upah. Kalau dia memang bagian dari konspirasi untuk membunuh dari awal seharusnya dia melarikan diri, tidak harus kembali karena risiko ditangkap," tuturnya.
Tetapi, ujar Tito, pihaknya akan membangun komunikasi dengan pihak Malaysia dengan prinsip dasar saling menghargai dan menghormati. [Antara]
Kapolri Desak Malaysia Perjelas Keberadaan Siti Aisyah
Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 26 Maret 2017 | 06:14 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sosok Siti Aisyah, Biang Kerok Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol
19 November 2022 | 18:11 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI