Jelang putaran kedua pilkada Jakarta, serangan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin kencang. Dia diserang lewat isu agama. Salah satu caranya propaganda dengan menyebutkan warga yang menyoblos Ahok yang kini menjadi terdakwa kasus dugaan penistaan agama, jenazahnya bakal tidak disalatkan di masjid.
Sejumlah kalangan memprediksi isu tersebut bisa memerosotkan elektabilitas Ahok, mengingat 80 persen warga Jakarta merupakan muslim.
Menjelang putaran kedua pilkada, pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat mengubah foto pada surat suara. Perubahan terjadi pada foto Djarot yang kini mengenakan kopiah warna hitam.
Tapi, tim sukses Aho-Djarot, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa perubahan foto tersebut bukanlah trik untuk menangani isu SARA.
"Nggak perlu lawan isu SARA dengan kopiah. Tanpa kopiah semua orang tahu Pak Djarot muslim yang baik. Lahir dari bapak Muhammadiyah dan ibu NU (Nahdlatul Ulama)," ujar Toni. Jumat (24/3/2017).
Toni mengungkapkan ide mengubah penampilan di surat suara merupakan gagasan Djarot.
"Murni soal pilihan personal Pak Djarot, soal kenyamanan. Itu inisiatif Pak Djarot sendiri. Tidak ada yang mengarahkan," katanya.
Lantas, kenapa foto Ahok tak sekalian mengenakan kopiah, Toni semua tergantung kenyamanan kandidat saja.
"Soal pilihan pribadi saja. Pak Ahok kali ini lebih nyaman nggak pakai peci," kata Toni.
Surat suara sudah mulai dicetak pada Kamis (23/3/2017).
Pilkada Jakarta diikuti dua pasangan kandidat: Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Sejumlah kalangan memprediksi isu tersebut bisa memerosotkan elektabilitas Ahok, mengingat 80 persen warga Jakarta merupakan muslim.
Menjelang putaran kedua pilkada, pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat mengubah foto pada surat suara. Perubahan terjadi pada foto Djarot yang kini mengenakan kopiah warna hitam.
Tapi, tim sukses Aho-Djarot, Raja Juli Antoni, menegaskan bahwa perubahan foto tersebut bukanlah trik untuk menangani isu SARA.
"Nggak perlu lawan isu SARA dengan kopiah. Tanpa kopiah semua orang tahu Pak Djarot muslim yang baik. Lahir dari bapak Muhammadiyah dan ibu NU (Nahdlatul Ulama)," ujar Toni. Jumat (24/3/2017).
Toni mengungkapkan ide mengubah penampilan di surat suara merupakan gagasan Djarot.
"Murni soal pilihan personal Pak Djarot, soal kenyamanan. Itu inisiatif Pak Djarot sendiri. Tidak ada yang mengarahkan," katanya.
Lantas, kenapa foto Ahok tak sekalian mengenakan kopiah, Toni semua tergantung kenyamanan kandidat saja.
"Soal pilihan pribadi saja. Pak Ahok kali ini lebih nyaman nggak pakai peci," kata Toni.
Surat suara sudah mulai dicetak pada Kamis (23/3/2017).
Pilkada Jakarta diikuti dua pasangan kandidat: Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.