Suara.com - Calon wakil gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat tampil beda di surat suara Pilkada Jakarta 2017 putaran kedua. Cawagub pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu tetap menggunakan pakaian kotak-kotak namun tampil dengan mengenakan peci berwarna hitam.
Timses Bidang Data dan Informasi Ahok-Djarot, Eva Kusuma Sundari, menjelaskan perubahan penampilan Djarot. Menurutnya, dari pasangan calon gubernur dan wakil gubenur Jakarta, hanya Djarot yang sudah menunaikan rukun Islam kelima.
"Pak Djarot kan haji. Dia kan satu-satunya paslon yang haji. Kalau itu dipake dua alasan, satu dia memang nasionalis dan itu simbol nasionalis dan yang kedua kalau itu dimaknai sebagai muslim kita mau menggambarkan yang paling sudah menunaikan rukun Islam Pak Djarot," kata Eva saat dihubungi Suara.com, Jumat (24/3/2017).
Eva bahkan menyinggung pesaing Ahok-Djarot di Pilkada Jakarta 2017 yang sudah mengenakan peci hitam di surat suara pada putaran pertama, tapi belum pergi haji.
Baca Juga: Foto Djarot di Surat Suara Pakai Peci, Apakah Sandiaga Cemas?
"Daripada paslon lain, bahkan kayaknya Pak Anies (Baswedan) umroh saja belum. Kalau di soal agama yang paling legitimated itu justru Mas Djarot," ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini tak menampik penggunaan peci dalam foto Djarot di surat suara karena pasangan petahana sering diserang dengan isu agama oleh pesaingnya.
"Karena putaran satu disoal dengan agama-agama kita jawab juga. Ini bukan politisasi tapi ini Pak Djarot paling legitimated muslimnya," kata Eva.
Meski begitu, Eva membantah partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri sebagai pihak yang pertama menyarankan Djarot untuk mengenakan peci pada surat suara 19 April mendatang.
"Nggak, itu Mas Djarot sendiri karena sering diminta pengajian-pengajian sekalian aja menggunakan simbol muslim. Tapi jangan lupa itu simbol nasionalis, nggak bisa dimonopoli oleh orang perorang atau paslon," ujarnya.
Baca Juga: Veronica Tan Dituduh Gunakan Fasilitas Pemprov, Ini Kata Djarot