Suara.com - Kepolisian Inggris menggerebek sebuah rumah di kota Birmingham beberapa jam setelah teror berdarah di London. Serangan ini diduga kuat dilakukan kelompok radikal Islam.
Seperti dikutip laman AFP, penggerebekan ini diduga berkaitan dengan serangan berdarah yang menewaskan empat orang dan 40 lainnya luka-luka di dekat gedung parlemen Inggris di London.
Seorang pelaku teror menabrakkan mobil ke pejalan kaki di Westminster Bridge. Sebagian korban dilaporkan telah mengalami luka parah. Tiga polisi dan sejumlah anak Prancis termasuk di antara korban tewas.
Pelaku berhasil dilumpuh setelah didor polisi.
Baca Juga: Ditjen Pajak Tingkatkan Kerjasama dengan Otoritas Pajak Jepang
Sementara itu, Wali kota London Sadiq Khan memastikan warganya tak pernah takut melawan aksi teroris. Pernyataan itu dilontarkan setelah ibu kota Inggris tersebut diguncang serangan seorang pelaku teror yang menewaskan lima warga dekat gedung parlemen, Rabu (22/3/2017) waktu setempat.
"London hari ini dilanda serangan teror yang menakutkan. Serangan itu sudah menewaskan saudara-saudara kita. Tapi saya tegaskan, London tetap menjadi kota yang aman. Tak bakal ada teroris yang bisa mengubah hal itu,” tegas Sadiq kepada NBC, Kamis (23/3).