Jurnalis DailyMail Jadi Saksi: Teroris Itu Mati Usai 3 Kali Didor

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 23 Maret 2017 | 13:24 WIB
Jurnalis DailyMail Jadi Saksi: Teroris Itu Mati Usai 3 Kali Didor
Polisi Metropolitan London dipersenjatai untuk menjaga keamanan, setelah aksi teror di gedung parlemen, Rabu (22/3/2017) waktu setempat. Polisi Inggris lazimnya tak dibekali senjata api. [JOEL FORD / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi teroristik mematikan di jantung ibu kota Inggris, London, Rabu (22/3/2017) waktu setempat, yang menyasar gedung parlemen, ternyata disaksikan secara langsung oleh seorang jurnalis media Daily Mail, Quentin Letts.

Quentin, kepada BBC, mengatakan dirinya berada di sekitar gedung parlemen ketika aksi itu berlangsung.

“Peristiwa itu bermula ketika seorang lelaki berpakaian sernba hitam menyerang polisi penjaga gedung parlemen. Karena aksinya itu, pelaku lantas diberondong peluru petugas lain. Saya mendengar ada dua sampai tiga letupan pistol,” tutur Quentin.

Baca Juga: Teror London, Ketua DPR: Jangan Kaitkan dengan Sentimen Agama

Quentin menuturkan, pelaku tampaknya berupaya masuk ke gedung parlemen. Sejak menabrakkan mobilnya ke pagar gedung, pelaku sebenarnya sudah dikejar oleh aparat keamanan.

Polisi sempat berteriak kepada pelaku yang menghunus sebilah pisau agar berhenti berlalu menuju gedung parlemen.

“Karena tidak menghiraukan peringatan, polisi menembak pelaku. Dua atau tiga kali ditembak, pelaku baru tersungkur ke jalan bebatuan dekat pintu masuk Westminster Hall,” terangnya.

Untuk diketahui, Westminster Hall adalah gedung kuno berusia 1.000 tahun, dan menjadi bagian tertua dalam kompleks parlemen.

Korban tewas akibat serangan teroristik itu sementara ini mencapai lima orang. Jumlah itu termasuk seorang pelaku dan satu polisi lokal bernama PC Keith Palmer.

Baca Juga: Aksi Teror London, 5 Orang Tewas dan 40 Warga Luka

Pelaksana Tugas Wakil Komisaris dan Kepala Kontraterorisme Polisi Metropolitan London Mark Rowley mengungkapkan, ada pula 40 warga yang terluka akibat serangan tersebut.

“Tiga polisi juga masuk dalam daftar 40 orang yang terluka karena serangan teroristik tersebut. Sementara ini kami menduga serangan itu terinspirasi oleh aksi terorisme internasional,” ungkap Mark Rowley.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI