Menteri Desa PDTT Sambangi Pulau Terluar di Alor

Kamis, 23 Maret 2017 | 12:00 WIB
Menteri Desa PDTT Sambangi Pulau Terluar di Alor
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, Dirjen PPMD, Erani Yustika, Wakil Gubernur NTT, Benny A Litelnoni, dan Bupati Alor, Amon Djobo blusukan ke Alor. (Sumber: Kemendes PDTT)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengunjungi Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (20/3/2017).  Alor merupakan salah satu kabupaten terluar yang berbatasan dengan Timor Leste.

Sesampainya di Bandara Kalabahi, Alor, Eko, yang didampingi Wakil Gubernur NTT, Benny A Litelnoni dan  Dirjen Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Erani Yustika, disambut Bupati Alor, Amon Djobo, beserta sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan tarian khas Alor.

Mereka kemudian blusukan untuk memantau realisasi dana desa ke Desa Teluk Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara,  Alor. Menteri Desa disambut antusias oleh warga dengan lambaian bendera Merah Putih yang dilakukan anak-anak Sekolah Dasar (SD). Ada juga tarian dan musik tradisional khas Alor.

Di kawasan ini, Eko menyaksikan jalan dan jembatan yang dibangun dari hasil alokasi dana desa. Selain itu, Menteri Desa meninjau perahu penangkapan ikan yang diberikan Kementerian  Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

"Ini pertama kalinya desa kami dikunjungi menteri. Kami bangga menteri bisa datang ke Kabupaten Alor," ujar Kepala Desa Teluk Kenari, Metusalak Oko.

Oko, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dana desa sangat bermanfaat bagi masyarakat desanya. Saat ini, alokasi dana desa telah direalisasikan untuk membangun jalan, irigasi dan jembatan yang rusak.

"Saat ini, jalan-jalan di desa kami sudah baik. Contohnya jalan dan jembatan ini," paparnya.

Hal senada juga diungkapkan warga setempat, Usman. Ia mengaku merasakan langsung maanfaat dana desa. Salah satunya, jalan di kawasan ini.

"Sepanjang 700 meter jalan di kampung kami sudah dibagun dari dana desa. Irigasi yang tadinya rusak dan airnya meluap saat banjir, kini sudah diperbaiki berkat dana desa," paparnya.

Di sela-sela blusukan-nya, Eko sempat mencoba menimba air sumur di Kampung Kenari, Desa Teluk Kenari. Ia mengatakan, blusukan ini akan terus dilakukannya untuk memantau realisasi dana desa.

"Saya lega bisa lihat secara langsung realisasi dana di pulau terluar ini. Kami berharap, dana desa ini, selain bisa memperbaiki infrastrukur desa, juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” harapnya.

Mendes PDTT akan Dirikan Embung
Sesuai instruksi Persiden Joko Widodo untuk meningkatkan hasil pertanian, maka Eko akan mendirikan 30.000 embung desa.

"Jika tadinya petani hanya bisa satu kali panen, maka dengan adanya embung, masyarakat diharapkan bisa tiga kali panen" katanya.

Selain itu, empat program prioritas Kemendes PDTT, antara lain membuat Purkades, sarana olah raga desa, dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) juga akan dilakukan.

“Tahun ini akan dicanangkan 1.200 bumdes. Kami juga akan membangun embung di kabupaten-kabupaten  di Provinsi NTT," tambahnya.

Sementara itu, Beny menyatakan apresiasinya terhadap dana desa yang langsung dikelola oleh pemerintah setempat. Ia minta, Menteri Desa bisa menurunkan pendamping lebih banyak, minimal satu desa satu pendamping.

"Saat ini, satu orang mendampingi empat desa. NTT berberada dengan Pulau Jawa. Kami dari satu desa ke desa lainya harus naik perahu dan menyeberang pulau. Dana desa sendiri sudah terealisasi 98 persen,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Desa juga membagikan sejumlah buku tulis untuk anak-anak.

REKOMENDASI

TERKINI