BNPT Bertekad Berantas Terorisme dengan Paripurna

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 23 Maret 2017 | 10:53 WIB
BNPT Bertekad Berantas Terorisme dengan Paripurna
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alus bersama Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin. [Antara/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menegaskan bahwa upaya memberantas terorisme harus paripurna agar berdampak besar.

"Kalau sendiri-sendiri kita tidak akan pernah selesai menanggulangi radikalisme dan terorisme," kata Suhardi saat membuka Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya Bersama Media OKP dan Ormas di Jakarta, Rabu (22/3/2017) malam.

Workshop itu diikuti 200 peserta, terdiri dari 100 pemimpin redaksi dari situs moderat, 50 admin dan penulis, serta 50 perwakilan organisasi kepemudaan.

Baca Juga: Pemerintah Perlu Bahas Soal Terorisme saat Wapres AS ke Jakarta

Khusus penanggulangan terorisme di dunia maya berupa penyebaran propaganda dan ajaran kekerasan, BNPT telah bersinergi dengan berbagai media dari 61 lembaga pemerintah untuk menyatukan dan menyamakan persepsi dalam menghadapi ancaman tersebut.

BNPT juga sudah mengemas dan mengumpulkan sekitar 600 netizen yang memiliki follower atau pengikut banyak. Mereka adalah para anak muda kreatif, mulai blogger, ahli teknologi informasi, dan Desain Komunikasi Visual (DKV).

Menurut Suhardi, seiring dengan kemajuan teknologi informasi kelompok radikal teroris pun mengubah cara perekrutan anggota. Mereka tak lagi mengandalkan ketokohan dan forum tatap muka, melainkan memengaruhi lewat propaganda masif di dunia maya.

Sasaran utama propaganda kelompok radikal teroris adalah anak-anak muda sehingga untuk menghadapinya BNPT pun menggandeng kalangan muda.

Menurut dia, anak muda bisa menyampaikan pesan-pesan damai dengan bahasa gaul yang lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama dari kalangan generasi muda.

"Kalau kita pakai bahasa kita, orang dewasa, tentu tidak akan masuk karena preferensinya berbeda. Tapi kalau mereka mengajak teman seumur atau seusia itu akan lebih efektif," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI