"Dalam standar operasional prosedur (SOP), Tagana harus siap hadir satu jam setelah bencana terjadi. Harus tanggap, sigap melakukan perlindungan sosial terhadap korban bencana," imbuhnya.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat mengatakan, pelatihan bagi jurnalis ini diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi Tagana ke 13, 24 Maret mendatang.
"Hingga tahun 2016, Jumlah personel Tagana yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 29.734 orang. Jumlah ini terus meningkat seiring eksistensi Tagana setiap kali terjadi bencana alam," tuturnya. Jika setiap Tagana dapat mengajak 20 orang saja menjadi Sahabat Tagana, kekuatan SDM penanggulangan bencana berbasis komunitas sekitar 600.000 Sahabat Tagana.
Saat terjadi bencana, kata Harry, Tagana ikut membantu evakuasi korban, mendirikan shelter, membangun dapur umum lapangan, menyalurkan bantuan, dan memberi penanganan psikososial kepada korban bencana.
Baca Juga: Agar Bisa Atasi Kemiskinan, Kepala Daerah Harus Paham TKPD
"Kami harap dengan bergabungnya para jurnalis dalam Sahabat Tagana menjadikan upaya penanggulangan bencana alam lebih responsif lagi," ujarnya.