Mengharukan, Surat Terbuka Atlet Muslim AS untuk Donald Trump

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 22 Maret 2017 | 20:04 WIB
Mengharukan, Surat Terbuka Atlet Muslim AS untuk Donald Trump
Ibtihaj Muhammad, atlet pertama AS yang memakai jilbab. [FABRICE COFFRINI / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Imbas juga tidak hanya ada pada pemberitaan media massa, tapi menjadi teror nyata bagi anak-anak yang mengkhawatirkan keselamatan orangtua serta lingkungannya. Apakah ini yang anda cita-citakan saat Anda bersumpah menegakkan konstitusi Amerika Serikat?

Oya, perlu Anda ketahui, sejak Anda menjadi presiden, saya sendiri berulang kali diperiksa saat di  bandara. Wajah saya ini dianggap mencurigakan. Dan, Anda tahu tuan presiden? Ketika berjalan di jalanan New York, orang-orang berteriak meminta saya pulang ke negara asal.

Ini bukan wajah Amerika yang saya kenal dulu. Ini bukan Amerika yang menjadi contoh dan inspirasi dunia.

Mungkin Anda lupa, ada 3 juta Muslim di Amerika. Mungkin Anda tidak pernah tahu, banyak dari mereka yang menjadi guru-guru anak-anak kita, merawat saudara kita yang sakit, ikut dalam perang di bawah bendera AS, dan—meski seringkali Anda cemooh—mereka tetap merasa bangga sebagai Amerika.

Baca Juga: Siasat Sri Mulyani Hadapi Proteksionisme Donald Trump

Iman saya memerintahkan agar saya menolong mereka yang kurang beruntung dan berteriak lantang melawan ketidakadilan.

Karenanya, Tuan Presiden Trump, lihatlah kenyataan: Amerika tidak memiliki masalah pengungsi. Masalah itu sebenarnya sama sekali tidak ada.

Tapi saya khawatir banyak kampanye melawan idealisme, keadilan, serta kesetaraan, bangsa Amerika justru berimbas buruk.

Anda perlu tahu kenapa Olimpiade memilih logo cincin beraneka warna dan saling mengikat? Itu untuk mengiaskan persatuan umat manusia.

Selain menjadi perempuan Muslim pertama yang mewakili Amerika, hal yang saya pelajari dari olimpiade adalah, saya bisa sukses karena adanya kesempatan, kebebasan, dan kemerdekaan yang diberikan kepada saya sebagai bangsa Amerika.

Baca Juga: Aneh, 1.000 Perempuan Setiap Tahun Pergi dari Arab Saudi

 Sebagai wanita Muslim serta etnis Afro-Amerika yang mencintai negaranya, dan terlebih agama saya menganjurkan agar saya tetap penuh harapan bisa melawan kefanatikan dengan cinta, saya yakin perbedaan adalah sebuah kekuatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI