Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan kejadian gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR dengan pusat gempa di laut pada kedalaman 117 km di 23 km Tenggara Kota Denpasar, Bali, atau 33 km Tenggara Badung Provinsi Bali pada Rabu (22/3/2017) pukul 06.10 Wib.
Gempa tidak berpotensi tsunami. Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengkonfirmasi dampak gempa ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali. Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan bahwa wilayah selatan Bali seperti Kuta, Tabanan, Mataram mengalami guncangan dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI. kemudian Banyuwangi, Taliwang, Karangkates, Sawahan, dan Bima dengan skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI).
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan oleh hampir semua orang di provinsi Bali," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan resmi, Rabu (22/3/2017).
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Bali dan NTB Pagi Ini
Di Kota Denpasar masyarakat merasakan guncangan kuat selama 5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah dan ruangan. Kaca jendela bergetar, mobil bergoyang dan sebagian anak-anak menangis. Gempa dirasakan dua kali dengan guncangan kedua lebih keras.
Masyarakat di Kabupaten Badung, Tabanan, Klungkung, Gianyar, Karangasem, Singaraja, Bangli dan Buleleng merasakan guncangan gempa. "Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempabumi. BPBD masih melakukan pemantauan dampak gempa," ujar Sutopo.
Sumber gempa berasal dari pertemuan lempeng Hindia Australia dan Lempeng Eurasia. Gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik. BMKG melaporkan gempa susulan 3,9 SR.