Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus mendorong Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk menyelesaikan persoalan banjir di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
"Kami juga mendorong BBWS Citarum, yang memiliki rencana kerja untuk normalisasi tiga anak sungai, yaitu Sungai Cikijing, Cikeruh, dan Cimande," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Selasa (21/3/2017).
Selain itu, Pemprov Jabar juga meminta PT Kahatex agar terus membongkar bangunan yang menutup permukaan Sungai Cikijing. Namun belum ada bukti bangunan pabrik tekstil tersebut menjadi penyebab banjir atau bukan di kawasan Rancaekek.
Pemprov Jabar tidak bisa berbuat banyak terkait masalah banjir depan pabrik PT Kahatex tersebut. Sebab itu menjadi kewenangan Pemerintah Pusat melalui BBWS Citarum.
Baca Juga: Banjir Bandung Makan Korban 1 Tewas
"Anggaran yang dibutuhkan pun tidak sedikit, sehingga pemerintah pusat harus meminjam dana dan membuat rencana kerja yang matang," kata dia.
Banjir ini proses pengerjaannya memakan waktu hingga dua tahun. Sehingga masyarakat mesti menunggu hingga akhir 2018 agar Rancaekek tak kembali banjir.
"Yang jelas BBWS Citarum saat ini - sejak akhir tahun lalu sudah mengerjakan itu (penanganan banjir), karena mengerjakan tiga anak sungai normalisasinya," kata dia.
"Dananya sendiri kan cukup besar Rp559 miliar. Itu pinjaman. Kenapa baru dikerjakan akhir tahun lalu? Karena pinjamannya baru cair. Dan nggak bisa langsung mengatasi banjir, kan itu rencana kerjanya dua tahun. Jadi harus nunggu akhir tahun 2018," lanjut Deddy Mizwar.
Menurut dia, dalam hal ini, Pemprov Jabar hanya bisa melakukan hal terkait koordinasi tapi rencana pengerjaan dan DED untuk menangani masalah banjir tersebut sudah siap untuk dikerjakan.
Baca Juga: Banjir Bandung, Satu Mobil Hilang Terseret ke Sungai
"Namun yang bisa kita bantu barangkali ada yang bebaskan tanahnya, kita bantu menjelaskan kepada masyarakat. Paling cuman itu," kata Deddy.