Suara.com - Mayoritas pengeluaran dana untuk keperluan kampanye pasangan kandidat Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta ternyata berasal dari kantong Sandiaga.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno mengklaim, menghabiskan Rp62,8 miliar dari koceknya sendiri untuk membiayai kampanye dirinya bersama Anies dalam putaran pertama Pilkada DKI.
"Semuanya sudah tercatat dalam LHKPN ( Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," kata Sandiaga di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017).
Dalam LHKPN yang dilaporkan kubu Anies-Sandi, total penerimaan dana kampanye mereka pada Februari 2017 mencapai Rp 65,3 miliar.
Baca Juga: Ibu Patmi Meninggal Usai Pasungan Semen di Kakinya Dibuka
Sandiaga sendiri menyumbang Rp62,8 miliar dari total penerimaan dana tersebut. Sementara Anies yang menjadi calon gubernur, hanya menyumbang Rp400 juta.
Selain dari kantung mereka berdua, ada pula sumbangan dari partai politik pengusung seperti Partai Gerindra sebesar Rp750 juta dan PKS Rp350 juta. Sumbangan lainnya berasal dari badan hukum swasta sebesar Rp900 juta.
Terkait pengeluaran, kubu Anies-Sandi sejak Oktober 2016 hingga Februari 2017 menghabiskan dana Rp64,4 miliar.
Pengeluaran paling besar adalah, untuk penyebaran alat peraga kampanye Rp19,2 miliar atau sekitar 30 persen dari keseluruhan dana yang digunakan.
Selain alat peraga, mereka menghabiskan Rp 11,7 miliar untuk membiayai tatap muka dengan masyarakat; rapat umum Rp6,5 miliar; biaya operasional Rp2,9 miliar; pertemuan terbatas Rp2,3 miliar; dan, pengeluaran lainnya sekitar Rp19 miliar.
Baca Juga: Nasdem Elus-elus Buat Maju ke Jatim 1, Reaksi Khofifah: Aduh
Selanjutnya, Anies-Sandi menggunakan Rp1,3 miliar untuk membeli peralatan operasional, iklan di media-media massa Rp615 juta, serta alat peraga kampanye Rp426 juta.