Suara.com - Wakil Gubernur nonaktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berencana membongkar dan mengubah Pasar Jelambar Polri, Jakarta Barat. Rencana itu mengemuka setelah dirinya blusukan ke daerah tersebut, Selasa (21/3/2017).
Djarot menawarkan konsep pengintegrasian permukiman dan pusat belanja sebagai ganti Pasar Jelambar Polri yang masih konvensional.
"Pasar Jelambar masuk rencana untuk direvitalisasi, dibongkar. Pada bagian atas pasar itu nantinya digunakan untuk partemen, sedangkan bagian bawah untuk pasar atas rumah susun," kata Djarot di Pasar Jelambar.
Baca Juga: Gara-gara Foto Hoax, Sopir Bogor Mogok Kerja
Menurut Djarot, idenya itu tidak mengawang-awang karena luas Pasar Jelambar yang mencapai 6.000 meter persegi. Luas lahan seperti itu cukup untuk membangun pasar sekaligus apartemen.
Ia menjelaskan, penempatan apartemen dan pasar dalam satu tempat merupakan strategi untuk memaksimalkan ketersediaan lahan di ibu kota yang semakin menyempit.
Djarot yang juga merupakan calon wakil gubernur petahana ini menerangkan, ia dan cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki misi mengintegrasikan permukiman dengan pusat aktivitas ekonomi.
"Kami harap ini sebuah contoh. Anda bisa lihat, integrasi pasar rumput dan apartemen di daerah Manggarai, tak ada masalah. Pada masa lampau, pasar itu dibangun oleh swasta, sehingga harga kios mahal. Yang punya kios, mereka yang berduit. Lalu disewakan," tutur Djarot.
Sistem itulah yang kemudian dikoreksi oleh pemerintah Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot. Kekinian, tidak lagi boleh ada pemilik kios yang menyewakan kios. Mereka harus menggunakannya sendiri.
Baca Juga: Polisi Kantongi Nama Otak Spanduk Tolak Jasad Pro Ahok