Kisah Abil, Ikhlas Jualan Usai Sekolah Buat Ringankan Beban Ortu

Selasa, 21 Maret 2017 | 06:30 WIB
Kisah Abil, Ikhlas Jualan Usai Sekolah Buat Ringankan Beban Ortu
Abil Alifudin (13) [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Aep sangat bangga dengan anaknya. Abil merupakan anak yang jujur dan berbhakti.

"Abil bilang sama saya terus, kerja keras nggak apa - apa yang penting uang halal. Tapi saya nggak rela sebenarnya. Yang dilakuin Abil ngelihat keadaan keluarganya kaya gini, sama ayahnya lagi sakit mas," ujar Aep.

Abil merupakan anak yang memiliki kemauan yang keras. Dan dia tidak pernah malu berjualan, meskipun pernah diejek teman-temannya.

"Malu Abil kamu masih sekolah jualan. Tapi Abil nggak malu, biarin katanya 'Abil nggak malu', kalau bisa ayah juga jangan malu ya'," ujar Aep mengulang ucapan Abil.

Aep mengungkapkan kekhawatirannya jika Abil terus menerus jualan. Dia sangat khawatir anaknya kena razia Satpol PP.

"Ya saya takut Abil kena razia atau apa. Tapi dia bersih keras kalau Abil akan baik - baik saja katanya. Abil gitu yang penting ayah sehat aja. Selalu bilang kayak gitu ke saya mas," Aep menambahkan.

Biasanya, Abil jualan setelah pulang sekolah hingga malam hari. Karena sering pulang larut malam, kalau siang dia sering kecapean.

"Pulang sekolah Abil, pukul 13.00 WIB. Iya dia pernah kecapean tidur di tempat jualan. Abil juga kalau capek pernah sampai malam jualan nggak pulang. Sampai tidur di rumah temennya. Saya juga pernah sampai cari - cari Abil mas," ujar Aep sambil meneteskan air mata.

Kegiatan Abil lainnya kalau tidak jualan ialah bermain di warung internet. Dia bermain di warnet dengan uang hasil jerih payah sendiri.

"Dia suka ke warnet. Yang punya warnet baik. Abil suka sampai tertidur di situ. Karena kalau ada uang sisa Rp5 ribu dia mau hiburan main warnet. Tapi selalu Abil menyisihkan kasih uang jualan ke Ibunya," kata Aep.

REKOMENDASI

TERKINI