Suara.com - Hampir 2 tahun kasus pesawat Germanwing menabrak pegunungan Alpen pada April 2015. Sampai saat ini pihak penyidik menyimpulkan pesawat sengaja ditabrakkan ke gunung oleh kopilotnya, Andreas Lubitz.
Namun ayah dari Libitz, Guenter Lubitz membela diri dan ingin membuktikan anaknya tidak sengaja menabrakan diri. Namun aksi bela diri itu memicu kemarahan di kalangan keluarga korban.
Bulan Januari 2016 lalu, jaksa Jerman menutup penyelidikan itu setelah menyimpulkan bahwa Andreas Lubitz bunuh diri dan menanggung tanggung jawab atas bencana yang menewaskan semua 150 orang di kapal.
Sementara dokter yang merawat Lubitz juga kena pidana karena tidak melaporkan kondisi kesehatan lelaki yang tewas saat usia 27 tahun itu.
Baca Juga: Germanwings Diduga Dijatuhkan oleh "Hacker", Bukan Andreas Lubitz
Sementara ayah Libiyz, Guenter Lubitz mempresentasikan temuannya sendiri bersama wartawan Tim van Beveren, yang ia sebut ahli kedirgantaraan yang diakui secara internasional.
"Sampai saat ini, semua orang percaya teori kopilot yang tertekan untuk waktu yang lama, yang sengaja jatuh pesawatnya ke sebuah gunung di sebuah tindakan yang direncanakan. Kami yakin ini adalah palsu," kata sang ayah dalam siaran pers .
Sementara itu pengacara keluarga korban, Elmar Giemulla menilai aksi bela diri keluarga Lubitz akan menyebabkan traumatis untuk berduka kerabat.
"Saya membayangkan bahwa Lubitz ingin mempromosikan sebuah teori yang akan membebaskan anaknya dari tanggung jawab," kata Giemulla lewat koran Rheinische Post. (AFP)