Saat Ketemu Adik Ipar Jokowi, Rajamohanan Bawa Duit Rp1,5 Miliar

Senin, 20 Maret 2017 | 17:42 WIB
Saat Ketemu Adik Ipar Jokowi, Rajamohanan Bawa Duit Rp1,5 Miliar
Direktur PT. EK Prima Ekspor Indonesia Ramapanicker Rajamohanan Nair [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur PT. EK Prima Ekspor Indonesia Ramapanicker Rajamohanan Nair mengaku mengenal adik ipar Presiden Joko Widodo, Arif Budi Sulistyo. Rajamohanan merupakan terdakwa kasus dugaan suap pengurusan pajak kepada pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Handang Soekarno.

"Jadi Pak Arief Budi itu teman bisnis saya," kata Rajamohanan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).

Mereka pernah bertemu di Kota Solo, Jawa Tengah, untuk membicarakan rencana pembelian lahan untuk pabrik pengupasan biji jambu mente. Ketika itu, Rajamohanan membawa uang tunai senilai Rp1,5 miliar.

Uang tersebut, kata Rajamohanan, ketika itu akan dipakai untuk membayar lahan. Rajamohanan membantah uang tersebut untuk diberikan kepada Arif.

"Saya bawa pulang (uangnya), itu bukan urusan mereka (Arif). Jadi saya mau beli lahan itu untuk bangun pabrik pengupas kacang mente di Wonogiri. Bertemu Pak Arif, saya bawa uangnya, tapi orang desa nggak datang. Akhirnya ya saya bawa pulang lagi. Karena orang desa mau lihat saya bawa uang baru percaya. Orang desa kan biasa begitu," tutur Rajamohanan.

Rajamohanan juga mengaku pernah meminta Arif untuk membantu mengurus tax amnesty perusahaan.

"Sebenarnya tax amnesty nggak boleh ada hambatan. Saya minta bantuan Pak Arief karena tax amnesty saya ditolak. Menurut mereka harunya nggak boleh ditolak. Itu saya minta bantuan sebagai teman," ujar Rajamohanan.

Terkait pertemuan dengan Handang dan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi, kata Rajamohanan, bukan atas bantuan Arif. Tapi, atas bantuan pengusaha bernama Rudi.

"Jadi saya punya teman namanya Rudi. Saya berteman selama sepuluh tahun dengan Rudi. Dia yang membantu," ujar Rajamohanan.

Sebelumnya, Arif diduga punya andil dalam kasus. Arif menegaskan bahwa posisinya hanya sebatas memberikan dokumen perpajakan milik perusahaan Rajamohanan kepada Handang agar Handang membantu mengurus. Handang merupakan teman Arif yang dulu juga pernah membantu urusan tax amnesty perusahaan yang dipimpin Arif.

Di luar bantuan memberikan dokumen itu, Arif mengaku tidak tahu lagi apa yang terjadi antara Rajamohan dan Handang.

Ketika Rajamohanan ke Solo, Arif mengaku menjemput langsung di bandara. Ketika itu, Rajamohanan membawa sejumlah barang. Tapi, Arif mengaku tidak tahu isinya.

"Barang-barang itu dimasukkan dalam mobil saya. Saya nggak tahu isinya apa. Tapi yang jelas, tidak ada pemberian apapun kepada saya. Transaksi apapun itu tidak ada," ujar Arif.

"Saya tidak pernah ada transaksi apa pun itu. Bahkan kaitannya dengan beli lahan mente di Solo. Saya cuma tahu ada rencana pembelian lahan mente. Itu saja, tidak ada lagi," Arif menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI