Belasan warga yang didominasi perempuan demonstrasi menolak kedatangan calon wakil gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Jalan Kramat Lontar, nomor H 95, RT 7, RW 7, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017). Sekitar 20 meter dari tempat demonstrasi, Djarot sedang berpidato di acara pengajian majelis taklim An Nisaa.
Warga demonstrasi dengan membawa spanduk bertuliskan "kami warga Kelurahan Lontar menolak kedatangan paslon 2 atau penista agama."
"Saya juga nggak setuju agama saya dihina. Itu pengajian cuma kedok. Baru kali ini ada pengajian biasanya nggak ada acara ginian (pengajian)," ujar warga bernama Hajijah.
Perempuan berusia 57 tahun tersebut mengaku tidak diundang untuk menghadiri acara pengajian.
"Kami warga Kramat Sentiong nggak setuju. Saya nggak suka agama saya dihina," kata dia.
Warga bernama Rini (43) menambahkan ketua RT 6 saja tidak mendapat informasi penyelenggaraan acara pengajian tersebut.
"Warga sini justru nggak tahu ada acara apa. Nggak ada informasi, dan itu mah yang datang ke pengajian (Djarot) bukan orang sini," kata Rini.
Sementara itu, panitia acara pengajian bernama Ani menjelaskan pengajian ini merupakan acara yang rutin diselenggarakan setiap satu minggu sekali. Tapi, dia mengakui agenda Djarot bergabung ke acara pengajian memang mendadak.
"Memang kami suka mengadakan pengajian, biasanya di musala, tapi nggak muat. Kalau (kehadiran) Pak Djarot dadakan. Ini warga sini nggak ada yang nolak, malah membludak yang datang lebih dari 600 orang. Itu mungkin yang RT 10 iya kali nggak suka. Kita juga nggak ada bagi-bagi sembako, pengajian kita setiap hari Senin," kata Ani.
Anies kampanye dengan damai
Di tempat lain, calon gubernur Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan kampanye di Jalan Ampera Raya, Gang Sawo, RT 4, RW 10, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Acara tersebut berlangsung dibawah guyuran hujan. Anies didampingi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Jakarta Selatan Nuraina (Nuri Shaden) dan kader Gerindra Hikmal Abrar.
Di hadapan warga, Anies bertanya apakah sudah memberikan hak pilih di pilkada putaran pertama pada tanggal 15 Februari 2017.
"Kemarin nyoblos nggak? Angkat tangannya dong. Alasannya apa?" kata Anies.
"Karena nggak ada duanya. Bersih. Yang menolak reklamasi. Sembako murah," warga menjawab serentak.
Mendengar hal tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berjanji jika nanti terpilih menjadi gubernur akan menyiapkan lapangan kerja, kualitas pendidikan, harga sembako yang terjangkau.
"Kami juga siapkan program untuk memberikan kesempatan warga untuk punya rumah, masa orang Jakarta nyewa terus," kata Anies.
Warga demonstrasi dengan membawa spanduk bertuliskan "kami warga Kelurahan Lontar menolak kedatangan paslon 2 atau penista agama."
"Saya juga nggak setuju agama saya dihina. Itu pengajian cuma kedok. Baru kali ini ada pengajian biasanya nggak ada acara ginian (pengajian)," ujar warga bernama Hajijah.
Perempuan berusia 57 tahun tersebut mengaku tidak diundang untuk menghadiri acara pengajian.
"Kami warga Kramat Sentiong nggak setuju. Saya nggak suka agama saya dihina," kata dia.
Warga bernama Rini (43) menambahkan ketua RT 6 saja tidak mendapat informasi penyelenggaraan acara pengajian tersebut.
"Warga sini justru nggak tahu ada acara apa. Nggak ada informasi, dan itu mah yang datang ke pengajian (Djarot) bukan orang sini," kata Rini.
Sementara itu, panitia acara pengajian bernama Ani menjelaskan pengajian ini merupakan acara yang rutin diselenggarakan setiap satu minggu sekali. Tapi, dia mengakui agenda Djarot bergabung ke acara pengajian memang mendadak.
"Memang kami suka mengadakan pengajian, biasanya di musala, tapi nggak muat. Kalau (kehadiran) Pak Djarot dadakan. Ini warga sini nggak ada yang nolak, malah membludak yang datang lebih dari 600 orang. Itu mungkin yang RT 10 iya kali nggak suka. Kita juga nggak ada bagi-bagi sembako, pengajian kita setiap hari Senin," kata Ani.
Anies kampanye dengan damai
Di tempat lain, calon gubernur Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan kampanye di Jalan Ampera Raya, Gang Sawo, RT 4, RW 10, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Acara tersebut berlangsung dibawah guyuran hujan. Anies didampingi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Jakarta Selatan Nuraina (Nuri Shaden) dan kader Gerindra Hikmal Abrar.
Di hadapan warga, Anies bertanya apakah sudah memberikan hak pilih di pilkada putaran pertama pada tanggal 15 Februari 2017.
"Kemarin nyoblos nggak? Angkat tangannya dong. Alasannya apa?" kata Anies.
"Karena nggak ada duanya. Bersih. Yang menolak reklamasi. Sembako murah," warga menjawab serentak.
Mendengar hal tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berjanji jika nanti terpilih menjadi gubernur akan menyiapkan lapangan kerja, kualitas pendidikan, harga sembako yang terjangkau.
"Kami juga siapkan program untuk memberikan kesempatan warga untuk punya rumah, masa orang Jakarta nyewa terus," kata Anies.
Pilkada Jakarta diikuti dua pasangan kandidat. Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies-Sandiaga Uno. (Ummi Hadyah Saleh)