Anies Tak Mau Capek-capek Cari Penyebar Hoax Akad Kontrak

Senin, 20 Maret 2017 | 15:35 WIB
Anies Tak Mau Capek-capek Cari Penyebar Hoax Akad Kontrak
Anies Baswedan, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga. [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan, beredar foto yang menunjukkan kertas berjudul "Akad Kontrak - 'AQD AL ITTIFAQ" di media sosial. Kertas tersebut bertuliskan "Dengan memohon rahmat Allah SWT dan syafaat Rasullulah Muhammad SAW, SAYA ANIES BASWEDAN dan SAYA SANDIAGA UNO MENYATAKAN SIAP MEMIMPIN DKI JAKARTA dengan nilai-nilai SYARIAT ISLAM dan mendengarkan nasihat para Musafir dan Ulama." Kertas tersebut tertanggal 7 Februari 2017.

Dan di bawah tulisan diteken atas nama Anies, Sandiaga, perwakilan Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Muhammad Sidik, Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto. Calon gubernur Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan tidak mau mencari tahu siapa yang menyebarkan memfitnah terhadap dirinya dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terkait beredarnya "Akad Kontrak - AQD AL ITTIFAQ" yang disertai dengan tanda tangan Anies dan Sandiaga.

Lalu, muncul dugaan-dugaan, benarkah Anies dan Sandiaga benar-benar menandatanganinya. Di berbagai kesempatan, Anies menegaskan bahwa informasi tersebut hoax.

Tapi, Anies, tidak mau capek-capek mencari tahu siapa yang menyebarkan hoax tersebut. Dia lebih memilih untuk konsentrasi kampanye untuk persiapan pilkada Jakarta putaran kedua.

"Kami nggak cari, kami fokus sama program kami akan fokus pesan kami untuk warga Jakarta. Jadi kami tidak habisin waktu cari tahu siapa, kami anggap ini biasa aja, jalan terus dengan program-program," ujar Anies di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2017).

Anies percaya tim pengacaranya dapat mengurus kasus tersebut dengan baik.

"Nanti tim hukum yang memutuskan, tim hukum yang menimbang," kata dia.

Sandiaga juga menegaskan bahwa informasi tersebut hoax.

"Jelas-jelas itu bukan tanda tangan saya," kata Sandiaga.

Sandiaga juga menegaskan kertas akad kontrak itu tidak benar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI