Suara.com - Semenjak ada media sosial, pola komunikasi antara TNI dan masyarakat semakin interaktif. Interaksi berlangsung menjadi lebih humanis dan persuasif.
Salah satu saluran komunikasi TNI dengan masyarakat yaitu Twitter. Lewat akun Twitter @Puspen_TNI, mereka aktif dan santai dalam menanggapi berbagai isu yang ramai di tengah masyarakat media sosial.
Tak jarang, Pusat Penerangan TNI mengajak netizen untuk guyonan agar mereka tidak tegang.
Sebagai contoh mereka menyapa netizen dengan cuitan: "Mgkin para tuiippss sering mengalami hal di bawah... #justjoke#intermezosiang."
Di bawah tulisan, Puspen TNI mengunggah meme dua patung macan loreng.
Gambar yang pertama adalah patung macan yang menghebohkan publik beberapa pekan terakhir. Patung ini dulu ditempatkan di depan kantor Komandan Rayon Militer 1123 Cisewu, Jawa Barat. "Ketika mau minjam uang."
Macan di depan kantor Koramil tersebut sempat trending topic karena bentuk mulutnya dianggap tidak lazim atau seperti sedang cengengesan. Karena mendapat kritik terus, TNI pun membongkarnya.
Nah, pada gambar patung yang kedua merupakan penampakan macan yang garang. Di foto tersebut ditulis: "Ketika ditagih."
Selain cuitan di atas, Puspen TNI juga pernah menyapa netizen jelang waktu makan siang dengan cara yang lucu.
"Nemenin menjelang maksi..don't try this at home..its very dangerous... (selingan mnggu siang)," tulis Puspen TNI
Di bawah tulisan tersebut, mereka mengunggah meme mie mie rebus dengan judul: "mie instan dapat mengganggu sistem pernapasan, jika diseruput lewat hidung."
Suatu hari, Puspen TNI menyapa netizen dengan mengunggah hasil penelitian.
"Menurut penelitian menunjukan bahwa otak memanfaatkan waktu tidur untuk membersihkan toksin yang dihasilkan selama berpikir seharian," tulis hasil penelitian yang diunggah Puspen TNI.
Lalu, Puspen TNI mengomentari: "Jd buat para tweaps yg suka begadang hati2 kebnyakan toksin."
Itu tadi hanyalah sebagian kecil guyonan Puspen TNI. Jika mengikuti cuitan-cuitan sebelumnya, dijamin ngakak.
Pola komunikasi gaul seperti itu memang membuat suasana menjadi asyik. Pendekatan persuasif dan humanis seperti ini banyak dipuji netizen.
Puspen TNI menggunakan saluran media sosial untuk menyapa masyarakat, untuk mengklarifikasi hoax, juga untuk mengumumkan informasi layanan publik.