Lagi, Tentara Israel Tembak Mati Warga Palestina

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Minggu, 19 Maret 2017 | 08:34 WIB
Lagi, Tentara Israel Tembak Mati Warga Palestina
Warga Palestina berbondong-bondong mengantarkan Murad Yussef Abu Ghazi ke tempat peristirahatan terakhir usai ditembak tentara Israel pada, Sabtu (18/3/2017). [AFP/Hazem Bader]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemuda Palestina berusia 16 tahun tewas ditembak tentara zionis Israel. Insiden ini terjadi pada, Sabtu (18/3/2017) waktu setempat, dalam bentrok antara tentara Israel dan para demonstran Palestina di dekat kota Hebron, Tepi Barat.

Juru bicara militer Israel mengatakan, warga Palestina tersebut telah melemparkan sejumlah bom api pada kendaraan di dekat kota Hebron dan menyatakan bahwa tentara Israel saat itu dalam keadaan bahaya sehingga langsung menembak tersangka.

"Dalam menanggapi adanya ancaman, pasukan langsung menembak tersangka dan terkonfirmasi terkena tembakan," kata juru bicara militer Israel.

Kementerian kesehatan Palestina menjelaskan, pemuda yang tewas tersebut bernama Murad Yussef Abu Ghazi, dan korban ditembak di bagian dada.

Baca Juga: Respons Tambahan Kuota Haji Indonesia, Ini yang Dilakukan Kemenag

Setidaknya 239 warga Palestina tewas di Israel dan wilayah Palestina dalam aksi kekerasan yang dimulai pada Oktober 2015, namun semakin memanas dalam beberapa bulan terakhir ini.

Israel mengatakan bahwa setidaknya 159 warga Palestina telah melakukan penusukan, penembakan atau serangan terhadap Israel sebelum mereka dibunuh oleh pasukan keamanan Israel, sementara yang lain meninggal saat bentrokan atau saat melakukan aksi protes.

Sementara, dua wisatawan Amerika dan 37 orang Israel tewas dalam konflik yang terjadi sejak Oktober 2015.

Israel menuduh pemimpin Palestina menghasut warganya untuk berbuat kekerasan. Pihak berwenang Palestina, yang telah melakukan latihan terbatas di Tepi Barat, membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa warga mereka yang melakukan serangan, disebabkan karena mereka kesal atas pendudukan selama lima dekade oleh Israel di tanah Palestina.

Perundingan damai antara Israel dan Palestina terhenti sejak 2014. (AFP)

Baca Juga: Tekuk Genoa, Montella Yakin Milan Lolos ke Eropa Musim Depan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI