Di game pamungkas kedua pasangan saling kejar-mengejar poin terjadi, namun pasangan Cina berhasil memimpin hingga di waktu interval dengan skor 11-8.
Selepas jeda interval, Praveen/Debby kembali menemukan gaya bermainnya dengan berhasil mengumpulkan empat angka secara beruntun hingga skor 12-11 bagi pasangan Indonesia.
Namun, keadaan itu tidak berlangsung lama setelah pasangan Cina berhasil membayar kontan dengan empat poin beruntun hingga skor menunjukan 15-12 untuk Zhang/Li.
Akan tetapi, tampaknya kali ini dewi fortuna berpihak pada pasangan Indonesia, selepas keadaan tertinggal itu, Praveen/Debby berhasil mengumpulkan enam poin secara beruntun dan tidak mampu terkejar lagi oleh duet Negeri Tirai Bambu hingga berhasil mendapatkan game terakhir untuk terus melaju ke partai final.
Baca Juga: Chelsea Kian Kokoh di Puncak, Leicester Makin Jauhi Zona Merah
Di partai puncak, Praveen/Debby akan menghadapi pasangan Thailand Dechapol Puavaranukhoh/Sapsiree Taerattanachai yang secara mengejutkan menghempaskan duet Cina peringkat satu dunia Zheng Siwei/Chen Qingchen 21-19, 13-21 dan 21-19.
Atas kemenangan Praveen/Debby, Indonesia berpeluang mencuri satu gelar juara dalam ajang berhadiah total 120 ribu dolar AS ini, setelah sebelumnya dua semifinalis Indonesia lainnya di nomor berbeda, yaitu Fitriani (tunggal putri) dan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) gagal melaju ke final.
Fitriani gagal melaju ke partai final, setelah tumbang di pertandingan semifinal oleh wakil China Chen Xiaoxin 17-21 dan 19-21. Sementara Anthony Sinisuka Ginting harus menghentikan langkahnya, setelah dijegal oleh pemain senior asal China Lin Dan dalam dua game berdurasi 47 menit dengan skor 17-21 dan 17-21.