LIPI: Bunuh Diri Live di Medsos Cermin Depresi Sosial

Sabtu, 18 Maret 2017 | 18:36 WIB
LIPI: Bunuh Diri Live di Medsos Cermin Depresi Sosial
Ilustrasi bunuh diri (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pakar media sosial dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Jati mengometari aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Pahinggar Indrawan pada Jumat (17/3/2017) kemarin. Menurut Wasisto, aksi bunuh diri yang disiarkan melalui media sosial untuk menunjukkan eksprsi depresi sosial dari sesorang.

"Itu kan bentuk ekpresi depresi sosial dari masyarakat yang sebenarnya ingin mendapatkan atensi," katanya saat dihubungi, Sabtu (18/3/2017).

Wasisto menambahkan, dengan kurangnya perhatian dari keluarga atau kerabat, membuat seorang menjadikan media sosial sebagai sarana untuk pelampiasan.

"Hal itulah yang kemudian mendorong media sosial justru menjadi alat pelampiasan tersebut," kata Wasisto.

Baca Juga: Kemenkominfo Minta Setop Penyebaran Video Bunuh Diri Indrawan

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa fenomena bunuh diri dengan menjadikan media sosial sebagai saran penyebarannya termasuk dalam kategori kekerasan digital. Dan dia menilai, fenomena seperti itu sedang bertumbuh saat ini.

"Itu juga bentuk eksistensi kekerasan digital yang kini sdang muncul," katanya

Dia pun menyarankan kepada masyarakat, khususnya pengguna media sosial agar menggunakan media sosial dengan bijaksana. Namun, dia melihat, motif masyarakat selama ini memakai media sosial hanya untuk eksistensi semata.

"Saya kira ini kembali lagi motif masyarakat kita dalam menggunakan medsos. Selama ini kan, medsos hanya dipakai sebagai ajang eksistensi. Namun ternyata pengertian eksistensi itu tidak terkontrol dan meluas," katanya.

Diketahui, Pahinggar Indrawan atau Indra meninggal bunuh diri di Rumahnya, Jalan Kemenyan Nomor.5, RT 8 RW 5, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Aksinya tersebut, direkamnya secara langsung melalui media sosial Facebook.

Sebelum bunuh diri, dengan cara gantung diri di ruangan gudang rumahnya, Indra terlibat percekcokan dengan istrinya pada Jumat pagi (17/3/2017). Namun, hal itu diselesaikan oleh Ketua RT 8, M Sidik. Ternyata, perdamaian diantara keduanya tidak menyelesaikan masalah, sebab, tak lama setelah itu, Indra melakukan aksinya tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI