Pola kampanye calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama di putaran kedua pilkada Jakarta berbeda dengan di putaran pertama. Sekarang dia lebih banyak turun ke lapangan tanpa melibatkan banyak liputan media massa.
Tapi, pasangan Djarot Saiful Hidayat itu tidak setuju kalau dianggap menghindari liputan media.
Ahok menjelaskan bahwa kegiatannya di masa kampanye sekarang lebih banyak untuk memastikan program-program pembangunan pemerintah yang dulu dia canangkan, apakah berjalan baik atau tidak. Jadi, kampanye Ahok lebih maju lagi karena bukan lagi tahapan mempromosikan visi dan misi.
"Visi misi kampanye itu apa? Ngajak orang milih kan? Memang aku ke lapangan ngajak orang milih aku? Nggak pernah toh, nggak pernah. Nah aku lagi ngecek kan kami punya program," ujar Ahok kepada wartawan di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Program pemerintah yang dulu digenjot Ahok dan Djarot, di antaranya peningkatan layanan kesehatan. Pemerintah memiliki program bernama ketuk pintu layani dengan hati.
"Yang kedua kami ingin orang-orang ekonomi lemah tidak mengahabsikan uang untuk datang ke rumah sakit. Jadi biar dokter yang hadir untuk ngecek," kata dia.
Selama menjalani kampanye untuk putaran kedua, Ahok mengaku menemukan banyak sekali kasus fitnah. Dia dan Djarot difitnah jika nanti kembali memimpin Jakarta akan menggusur semua pemukiman padat penduduk.
"Jadi kayaknya di lapangan ada kesan semua rumah-rumah jelek akan dibongkar. Padahal saya sedang membentuk pasukan merah untuk memperbaiki atap-atap rumah. Fitnahnya malah saya mau bongkar semua kampung, justru saya mau perbaiki untuk atap," kata Ahok.
Tapi, pasangan Djarot Saiful Hidayat itu tidak setuju kalau dianggap menghindari liputan media.
Ahok menjelaskan bahwa kegiatannya di masa kampanye sekarang lebih banyak untuk memastikan program-program pembangunan pemerintah yang dulu dia canangkan, apakah berjalan baik atau tidak. Jadi, kampanye Ahok lebih maju lagi karena bukan lagi tahapan mempromosikan visi dan misi.
"Visi misi kampanye itu apa? Ngajak orang milih kan? Memang aku ke lapangan ngajak orang milih aku? Nggak pernah toh, nggak pernah. Nah aku lagi ngecek kan kami punya program," ujar Ahok kepada wartawan di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Program pemerintah yang dulu digenjot Ahok dan Djarot, di antaranya peningkatan layanan kesehatan. Pemerintah memiliki program bernama ketuk pintu layani dengan hati.
"Yang kedua kami ingin orang-orang ekonomi lemah tidak mengahabsikan uang untuk datang ke rumah sakit. Jadi biar dokter yang hadir untuk ngecek," kata dia.
Selama menjalani kampanye untuk putaran kedua, Ahok mengaku menemukan banyak sekali kasus fitnah. Dia dan Djarot difitnah jika nanti kembali memimpin Jakarta akan menggusur semua pemukiman padat penduduk.
"Jadi kayaknya di lapangan ada kesan semua rumah-rumah jelek akan dibongkar. Padahal saya sedang membentuk pasukan merah untuk memperbaiki atap-atap rumah. Fitnahnya malah saya mau bongkar semua kampung, justru saya mau perbaiki untuk atap," kata Ahok.