Tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Eva Kusuma Sundari, mengungkapkan peristiwa pertemuan antara Ahok dan adik tiri mendiang Presiden Soeharto, Probosutedjo, pada Rabu (15/3), di rumah Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, sempat menjadi tanda tanya sebagian anggota timses.
"Sebenarnya banyak diskusi dari pendukung, kayak, 'lho, ngapain ke sana (rumah Probosutedjo),'" ujar Eva di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Cemara, nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Itu terjadi sebelum Ahok memberikan penjelasan. Tapi, setelah Ahok menjelaskan kepada timses, kata Eva, akhirnya mereka paham bahwa Ahok datang ke sana untuk menjenguk Probosutedjo yang sedang sakit.
"Tapi begitu dijelaskan bahwa berkunjung karena sakit, karena dipanggil, baru kami paham," kata Eva.
Eva mengatakan semula sebagian timses menduga tujuan kedatangan Ahok ke rumah Probosutedjo bagian dari kampanye. Apalagi, momentumnya setelah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat dukungan dari anak Soeharto yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto).
"Kami pikirnya seperti kunjungan dalam kaitan kampanye, ternyata nggak. Karena menurut kami, kontra produktif itu ke sana karena kita ingin memajukan apa yang sifatnya perspektif ke depan, tapi kok malah mencari-cari simbol masa lalu," kata Eva.
Eva mengatakan dalam pertemuan hari itu, Ahok dan Probosutedjo lebih banyak membahas kondisi kesehatan Probosutedjo yang akhir-akhir ini menurun.
"Kalau dukungan tentu dibutuhkan oleh siapapun, tapi tidak selalu jadi strategi mainstream. Kita kan nggak bisa menolak kalau Pak Probo tiba-tiba ngundang," kata Eva.
Sebelumnya juru bicara timses Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, mengatakan Probosutedjo sudah lama mendukung pasangan Ahok-Djarot. Tapi menurut Eva dukungan tersebut tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap elektabilitas Ahok-Djarot.
"Gini lho, Pak Probo itu bukan tokoh politik. Nggak punya parpol, bukan anggota DPR. Jadi dukungan apa? Selain mungkin ya sumbangan pribadi atau nasihat-nasihat. Saya mempertimbangkan itu nggak terlalu signifikan bagi Pak Ahok," kata dia.
"Sebenarnya banyak diskusi dari pendukung, kayak, 'lho, ngapain ke sana (rumah Probosutedjo),'" ujar Eva di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Cemara, nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Itu terjadi sebelum Ahok memberikan penjelasan. Tapi, setelah Ahok menjelaskan kepada timses, kata Eva, akhirnya mereka paham bahwa Ahok datang ke sana untuk menjenguk Probosutedjo yang sedang sakit.
"Tapi begitu dijelaskan bahwa berkunjung karena sakit, karena dipanggil, baru kami paham," kata Eva.
Eva mengatakan semula sebagian timses menduga tujuan kedatangan Ahok ke rumah Probosutedjo bagian dari kampanye. Apalagi, momentumnya setelah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat dukungan dari anak Soeharto yang juga Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto).
"Kami pikirnya seperti kunjungan dalam kaitan kampanye, ternyata nggak. Karena menurut kami, kontra produktif itu ke sana karena kita ingin memajukan apa yang sifatnya perspektif ke depan, tapi kok malah mencari-cari simbol masa lalu," kata Eva.
Eva mengatakan dalam pertemuan hari itu, Ahok dan Probosutedjo lebih banyak membahas kondisi kesehatan Probosutedjo yang akhir-akhir ini menurun.
"Kalau dukungan tentu dibutuhkan oleh siapapun, tapi tidak selalu jadi strategi mainstream. Kita kan nggak bisa menolak kalau Pak Probo tiba-tiba ngundang," kata Eva.
Sebelumnya juru bicara timses Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, mengatakan Probosutedjo sudah lama mendukung pasangan Ahok-Djarot. Tapi menurut Eva dukungan tersebut tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap elektabilitas Ahok-Djarot.
"Gini lho, Pak Probo itu bukan tokoh politik. Nggak punya parpol, bukan anggota DPR. Jadi dukungan apa? Selain mungkin ya sumbangan pribadi atau nasihat-nasihat. Saya mempertimbangkan itu nggak terlalu signifikan bagi Pak Ahok," kata dia.