Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat, menyindir maraknya pemasangan spanduk penolakan jenazah pendukung dirinya dan pasangannya, Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
"Kucingku mati kemarin, aku urus baik-baik, ini kucing loh. Anak saya menangisi kucing itu, akhirnya dia tebar bunga di kuburan kucing itu,” tutur Djarot saat blusukan di Jalan Bhakti Tanggul, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (17/3/2017).
Djarot lantas mengingatkan, ketika hewan seperti kucingnya itu mati, tetap diperlakukan laiknya mengurus jenazah manusia yang meninggal.
Baca Juga: Produser Ingin Bikin Kisah Jessica Wongso Jadi Film
"Kucing saja diurus, masak jenazah manusia tidak diurus, Islam opo iku (apa itu)? Jangan ditarik-tarik ke urusan politik. Pancasilanya di mana. Tapi tidak apa-apa, sing (yang) sabar. Lakum dinukum waliyadin, " tandasnya.
Sementara Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono mengambil langkah tegas, memberantas peredarn spanduk bertuliskan kalimat-kalimat yang dianggap provokatif.
Salah satunya, pria yang suka disebut Soni itu menerbitkan Surat Edaran Nomor 7/SE/2017 tentang Seruan Bersama Menjaga Stabilitas Keamanan dan Ketertiban.
Surat tertanggal 15 Maret 3 2017 kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu memuat lima poin penting, termasuk melarang memajang spanduk-spanduk benada provokatif.
Pemprov DKI Jakarta, setidaknya sejak sebulan terakhir, mengintensifkan razia spanduk provokatif di seluruh wilayah. Hingga Kamis (16/3) kemarin, 293 spanduk bernada provokatif sudah dicopot dan disita.
Baca Juga: Tragis, 6 Pelajar Indonesia Jadi Budak di Jepang