Suara.com - Persamuhan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dengan Probosutedjo—adik tiri mantan Presiden Soeharto—dinilai turut mengubah peta dukungan politik jelang putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 19 April 2017.
Pasalnya, sebelum pertemuan itu, Cagub DKI nomor urut tiga Anies Baswedan sudah bertemu dengan salah satu anggota ”Keluarga Cendana”, Titiek Soeharto.
Namun, anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Eva Kusuma Sundari, mengungkapkan persirobokan Ahok dan Probosutedjo di kawasan Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017), itu tidak bernilai politis. Apalagi pertemuan itu sebenarnya diinisiasi Probosutedjo yang tengah sakit, bukan Ahok.
Baca Juga: Asyik Main Sepatu Roda, Bima Ditikam Orang Gila
"Ceritanya, Pak Ahok ditelepon Pak Probo. Dia minta dijenguk karena sakit. Dia kepengin begitu karena Pak Probo ternyata pendukung diam-diam Pak Ahok,” tutur Eva, Jumat (17/3).
Menurut Eva, dukungan Probo ke Ahok-Djarot sifatnya perorangan, bukan mengatasnamakan ”keluarga Cendana”—sebutan bagi keluarga besar penguasa Orde Baru Soeharto yang bersifat politis.
”Pertemuan itu menjadi politik kan karena diguyoni (bahan bercanda) wartawan yang bilang 'ini gimana karena Anies sudah didukung Cendana', lantas Ahok bilang ke kalian 'gue juga nih mau ke Cendana'," kata Eva.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menuturkan, Probosutedjo sendiri tidak memiliki kekuatan politik. Karenanya, pertemuan Probo dengan Ahok tidak bisa diartikulasikan sebagai tambahan kekuatan jelang putaran kedua pilkada.
Sebelumnya juru bicara Ahok-Djarot, Ruhut Sitompul, mengatakan dukungan Probosutedjo disampaikan langsung saat dia mendampingi Ahok menyambangi kediaman Probo dua hari lalu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Pos Lintas Batas Negara di Sambas
"(Probo) senang kepada Pak Ahok karena tahu prestasi-prestasinya, minta mengundang Pak Ahok ke rumahnya. Bukan kemudian beritanya pak ahok menghadap. Kita diundang. Ngobrol-ngobrol," ujar Ruhut.