Suara.com - Jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Hasyim Muzadi, sudah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar jam 15.00 WIB. Mantan ketua umum PBNU wafat setelah mendapatkan perawatan intensif di Malang, Jawa Timur, pagi tadi.
Setelah dibawa turun dari pesawat Hercules, peti jenazah mendapatkan penghormatan secara militer.
Jenazah disambut oleh para pejabat negara dan kolega pimpinan Pondok Pesantren Al Hikam Depok, Jawa Barat.
Tokoh yang menyambut, di antaranya Mendagri Tjahjo Kumolo, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menko Maritim Luhut Panjaitan, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Usai upacara penyambutan, peti jenazah yang diselimuti bendera Merah Putih dimasukkan ke mobil ambulans untuk dibawa ke tempat persemayaman di kompleks pesantren Al Hikam, Jalan H. Amat, Kelurahan Kukusan, RT 6, RW 1, Kecamatan, Beji, Kota Depok.
Jenazah ulama berpengaruh tersebut akan dimakamkan di kompleks itu juga.
Hasyim lahir di Tuban pada 8 Agustus 1944 dari pasangan Muzadi dengan Rumyati. Hasyim menempuh jalur pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah di Tuban pada tahun 1950. Kyai Hasyim lantas melanjutkan pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo selama 12 tahun.
Lulus dari Gontor, Kyai Hasyim masih melanjutkan pendidikan pesantren di Tuban dan Lasem, Jawa Timur. Setelah itu, dia menuntaskan pendidikan tingginya di Institut Agama Islam Negeri IAIN, Malang, pada tahun 1969.