Calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama sering melakukan kampanye menjelang pilkada putaran kedua dengan tidak mengundang media massa. Berbeda dengan kampanye menjelang putaran pertama yang selalu melibatkan media massa.
Mengapa Ahok belakangan terkesan tak ingin telalu disorot media ketika kampanye?
"Kami terus keliling. Nggak usahlah (kampanye diinfokan ke media) rakyat sudah tahu Ahok. Ngapain dipublikasikan," ujar juru bicara duet Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, Kamis (16/3/2017).
Selain untuk menghindari terlalu banyak orang di sekeliling Ahok, juga untuk mencegah pembuatan berita yang disebut Ruhut sebagai aneh-aneh.
"Kalian (wartawan) nanti bikin berita aneh-aneh. Bikin rakyat jadi bingung," kata Ruhut.
Tapi, kata Ruhut, Ahok tidak bermaksud untuk menjauhi media, apalagi menyalahkan media.
"Nggak. Nanti kamu bilang (Ahok) banci kamera. Rakyat sudah tahu kehadiran Ahok. Gitu bos," kata Ruhut.
Pilkada Jakarta putaran kedua akan dilaksanakan pada 19 April 2017. Pilkada diikuti dua pasangan kandidat yaitu Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Mengapa Ahok belakangan terkesan tak ingin telalu disorot media ketika kampanye?
"Kami terus keliling. Nggak usahlah (kampanye diinfokan ke media) rakyat sudah tahu Ahok. Ngapain dipublikasikan," ujar juru bicara duet Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, Kamis (16/3/2017).
Selain untuk menghindari terlalu banyak orang di sekeliling Ahok, juga untuk mencegah pembuatan berita yang disebut Ruhut sebagai aneh-aneh.
"Kalian (wartawan) nanti bikin berita aneh-aneh. Bikin rakyat jadi bingung," kata Ruhut.
Tapi, kata Ruhut, Ahok tidak bermaksud untuk menjauhi media, apalagi menyalahkan media.
"Nggak. Nanti kamu bilang (Ahok) banci kamera. Rakyat sudah tahu kehadiran Ahok. Gitu bos," kata Ruhut.
Pilkada Jakarta putaran kedua akan dilaksanakan pada 19 April 2017. Pilkada diikuti dua pasangan kandidat yaitu Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.