Anies Bantah Hapus Program Ahok Jika Menang

Rabu, 15 Maret 2017 | 21:22 WIB
Anies Bantah Hapus Program Ahok Jika Menang
Anies Baswedan bersama Ketua Umum PBNU Said Aqiel Siradj. [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak memasuki kampanye putaran kedua, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno terus menerus mengklarifikasi isu yang menyebutkan jika menang, ingin menghapus program Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat yang dicetuskan pasangan petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

"Jelas di masyarakat berkembang kabar ada ancaman bahwa kalau gubernurnya berhenti, mereka diancam KJP berhenti, KJS berhenti, pasukan oranye juga," kata Anies di Taman Sari, Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (15/3/2017).

Anies menambahkan isu tersebut tidak benar dan harus dihentikan.

"Itu semua sangat tidak baik. Kampanyelah yang positif, jangan berisi ancaman," ujar Anies.

Anies mengingatkan dalam kampanye saja menebarkan ancaman, bagaimana nanti kalau terpilih lagi.

"Kampanye saja mengancam. Apalagi kalau terpilih nanti," kata Anies.

Anies menegaskan jika kelak menang pilkada dia dan Sandiaga Uno akan meneruskan program-program yang baik buat warga.

"KJP, KJS dan PPSU akan terus berjalan. Bahkan akan kita tingkatkan. KJP akan jadi kJP Plus dan KJS juga akan jadi KJS Plus. Petugas PPSU akan dilatih untuk menjadi pengusaha pengolah sampah," kata Anies.

Sistem kolaborasi

Anies berjanji jika kelak menang pilkada akan menggunakan sistem kolaborasi antara pekerja sosial dan masyarakat untuk menangani masalah sosial.

"Pendekatan kami nanti itu kolaborasi warga dengan pemerintah bekerjasama. Jadi pekerja di bidang kemasyarakatan akan diajak terlibat," kata Anies.

Pernyataan Anies disampaikan untuk menyikapi hari Pekerja Sosial Internasional.

Menurut pasangan Sandiaga Uno yang diterapkan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan sosial adalah model top down (dari atas ke bawah), dimana warga hanya terima solusi dari pemerintah.

"Kami ingin melibatkan pekerja sosial masyarakat, karena saya bagian dari pekerja sosial kegiatan masyarakat, sadar betul betapa kegiatan masyarakat dengan pemerintah masih ada gap. Jadi solusi praktis dari warga bisa itu dipakai pemerintah," kata Anies.

Masalah sosial seperti kemiskinan, anak terlantar, anak jalanan, kenakalan remaja, seks bebas, narkoba, dan prostitusi, kata dia, merupakan permasalahan serius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI