Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla membeberkan alasan terkait keinginannya mengurangi jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Semula, rencananya Asian Games 2018 akan mempertandingkan 42 cabor. Namun, jumlah tersebut direduksi JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, hanya menjadi 37 cabor.
Hal ini disampaikan JK saat lakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Menteri Koordinator Bidang Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
JK menjelaskan, pada Asian Games 2018, Indonesia berkiblat pada penyelenggaraan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. JK yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Tim Pengarah Kepanitiaan Asian Games 2018, tak mau penyelenggaraan Asian Games 2018 seperti Asian Games 2010 di Guangzhou, Cina.
Baca Juga: JK Ingin Penyelenggaraan Asian Games Bawa Untung untuk Indonesia
"Kita akan mengikuti Incheon dan tak ikuti Guangzhou, karena mereka (Cina) punya dana besar. Untungnya kita punya fasilitas dasar seperti stadion olahraga atau arena renang yang tinggal direnovasi saja," kata JK.
Sementara itu, dalam hal melakukan efisiensi anggaran, Menpora Imam Nahrawi bersama Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) bakal berbagi tugas memantau persiapan.
"Kemenpora dan INASGOC sesuai arahan harus melihat program apa yang bisa dinilai bisa dilaksanakan kementerian atau lembaga sesuai perintah presiden. Tapi tentunya harus sejalan dengan INASGOC. Beberapa pos itu seperti promosi, IT, dan pemanfaatan kementerian lainnya," ujar Menpora.
Pada Asian Games 2018, Indonesia berharap mampu menembus 8-10 besar klasemen akhir medali dengan pencapaian minimal meraih 23 medali emas.
Baca Juga: Rossi Ketar-ketir Hadapi Seri Perdana MotoGP