Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri punya permintaan khusus kepada warga pada hari H pilkada Jakarta putaran kedua tangal 19 April 2019. Intinya, dia minta warga untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat.
"Saya minta tolong mau nggak nolong saya? Jangan datang siang waktu nyoblos. Datang pagi, duduk saja di sana," ujar Megawati di hadapan pendukung Ahok-Djarot di posko kampanye, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
Megawati mengingatkan warga jika sehari sebelum hari H belum mendapatkan surat undangan untuk memilih agar cepat melapor kepada aparat. Megawati mengingatkan hal itu karena dalam kasus pilkada putaran pertama pada 15 Februari, banyak warga yang tidak bisa memilih gara-gara tidak mendapatkan formulir C6.
"Terus siapa yang belum punya kartu panggilan?. C6, kemarin banyak yang belum dapat lho," kata Megawati.
Megawati mengaku sudah menegur Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo lantara distribusi formulir C6 tidak merata.
"Saya sampai marah. Saya ketemu sama Pak Tjahjo bukan karena dia Mendagri, tapi sebagai teman. Itu hak pilih lho, kalau persoalan hanya teknis nggak apa-apa. Kamu nggak memberikan hak pilih pada warga negara Indonesia lho," kata Megawati.
Megawati mengajak warga untuk kritis. Warga memiliki hak pilih untuk menentukan pemimpin Jakarta periode 2017-2022.
"Kemarin ada ibu-ibu suruh ngambil KK (kartu keluarga), dia balik ke rumahnya pas balik lagi sudah tutup TPS, protes ya ibu-ibu," katanya.
Selain datang lebih pagi, Megawati juga mengimbau warga agar jangan cepat-cepat pulang setelah nyoblos di tempat pemungutan suara agar dapat mengawasi proses penghitungan suara.
"Yang kedua nanti jangan pada langsung pulang deh, cuma sehari saja. Setelah perhitungan difoto saja. Pake baju kotak-kotak boleh, nggak juga nggak apa-apa. Yang penting ada di tempat nyoblosnya sampai kelar," kata Megawati.
"Saya minta tolong mau nggak nolong saya? Jangan datang siang waktu nyoblos. Datang pagi, duduk saja di sana," ujar Megawati di hadapan pendukung Ahok-Djarot di posko kampanye, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
Megawati mengingatkan warga jika sehari sebelum hari H belum mendapatkan surat undangan untuk memilih agar cepat melapor kepada aparat. Megawati mengingatkan hal itu karena dalam kasus pilkada putaran pertama pada 15 Februari, banyak warga yang tidak bisa memilih gara-gara tidak mendapatkan formulir C6.
"Terus siapa yang belum punya kartu panggilan?. C6, kemarin banyak yang belum dapat lho," kata Megawati.
Megawati mengaku sudah menegur Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo lantara distribusi formulir C6 tidak merata.
"Saya sampai marah. Saya ketemu sama Pak Tjahjo bukan karena dia Mendagri, tapi sebagai teman. Itu hak pilih lho, kalau persoalan hanya teknis nggak apa-apa. Kamu nggak memberikan hak pilih pada warga negara Indonesia lho," kata Megawati.
Megawati mengajak warga untuk kritis. Warga memiliki hak pilih untuk menentukan pemimpin Jakarta periode 2017-2022.
"Kemarin ada ibu-ibu suruh ngambil KK (kartu keluarga), dia balik ke rumahnya pas balik lagi sudah tutup TPS, protes ya ibu-ibu," katanya.
Selain datang lebih pagi, Megawati juga mengimbau warga agar jangan cepat-cepat pulang setelah nyoblos di tempat pemungutan suara agar dapat mengawasi proses penghitungan suara.
"Yang kedua nanti jangan pada langsung pulang deh, cuma sehari saja. Setelah perhitungan difoto saja. Pake baju kotak-kotak boleh, nggak juga nggak apa-apa. Yang penting ada di tempat nyoblosnya sampai kelar," kata Megawati.