Megawati: Kita Sekarang Bukan Pilih Pemimpin Agama, Lho

Rabu, 15 Maret 2017 | 14:28 WIB
Megawati: Kita Sekarang Bukan Pilih Pemimpin Agama, Lho
Megawati Soekarnoputri, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah meningkatkan penggunaan isu SARA menjelang pilkada Jakarta putaran kedua untuk menyerang pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarnoputri mengingatkan bahwa warga bukan sedang memilih pemimpin agama, melainkan memilih gubernur dan wakil gubernur.

"Kita sekarang bukan milih pemimpin agama, lho. Kalau memilih pemimpin agama monggo (silakan) yang dari kyai, sesepuh sudah ada itu Nahdlatul 'Ulama, Muhammadiyah. Yang kita perlukan hari ini adalah pemimpin pemerintahan," kata Megawati di posko pemenangan Ahok-Djarot Saiful, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).

Megawati kemudian menyinggung perolehan suara pasangan Ahok-Djarot di pilkada putaran pertama yang berada di bawah angka 50 persen.

Megawati tidak menjelaskan secara eksplisit isu SARA yang dipakai untuk menyerang Ahok turut berkontribusi untuk memerosotkan elektabilitas.

Megawati kemudian menceritakan kisah sukses PDI Perjuangan dan koalisi mengusung Joko Widodo dan Ahok menjadi gubernur dan wakil gubernur pada pilkada tahun 2012.

"Makanya saya bilang kok gampang. Saya kan dulu jadikan Pak Jokowi gubernur dan wakilnya Ahok," kata Megawati.

Belajar dari pengalaman, Megawati mengajak pendukung untuk bekerja keras membantu memenangkan calon petahana untuk menyelesaikan program kerja.

Megawati teringat dulu kaum perempuan turut memberikan kontribusi memenangkan Jokowi ketika maju ke pemilu presiden.

"Saya lihat ibu-ibu memenangkan beliau (Jokowi), waktu itu seluruh Indonesia lho lebih berat. Masa Jakarta (nggak bisa), kalau kita kalah malu lho bu," kata Megawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI