PDIP Tak Yakin Keluarga Cendana Mulai Konsolidasi Politik

Rabu, 15 Maret 2017 | 12:09 WIB
PDIP Tak Yakin Keluarga Cendana Mulai Konsolidasi Politik
Hutomo Mandala Putra atau yang biasa dipanggil Tommy Soeharto di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar IV di Jakarta, Kamis (15/9). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga Mantan Presiden Soeharto ‎menggelar acara peringatan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang diselenggarakan di Masjid At-Tin, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017).

‎Dalam acara tersebut sejumlah tokoh politik diundang. Di antaranya pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI‎ Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto, serta Wakil Ketua Majelis Syuro ‎Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid.‎

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  Andreas Hugo Parera menyebut banyaknya tokoh politik yang hadir dalam acara tersebut adalah hal yang biasa.

Dia juga tidak melihat ada gegalat konsolidasi politik dalam pertemuan itu.  Bahan dia tidak yakin Keluarga Cendana masih memiliki kekuatan untuk melakukan konsolidasi politk di kancah perpolitikan Indonesia.

"Saya tidak terlalu yakin. Karena rakyat belum lupa dan tidak akan lupa dengan sejarah. Karena itu sesuatu yang tertulis dan tercatat dalam sejarah kita," kata Andreas di DPR, Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Ketika disinggung pertemuan itu untuk langkah konsolidasi Keluarga Cendana untuk menghadapi Pemilu 2019, Andrea beranggapan hal itu bisa saja terjadi. Hanya saja, sejarah buruk orde baru masih terekam jelas sehingga hal itu tidak akan memuluskan upaya Keluarga Cendana untuk bertarung di Pemilu 2019.‎

"Ya bisa-bisa saja (ikut Pemilu). Rakyat kan juga tau tapinya. Bagaimana sejarah, dan tahun 98 kan masih belum terlalu lama. Masih banyak saksi-saksi sejarah yang bisa menjelaskan bagaimana pengalaman itu. Termasuk saya sendiri," kata dia.

‎‎S‎ekretaris Jenderal Partai Swara Rakyat Indonesia atau Parsindo, Ahmad Hadari menyebut Partainya akan mengusung Hutomo Mandala Putra alias Tommy Suharto sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.‎ Parsindo juga telah berkomunikasi dengan Partai Berkarya, yang sama-sama mengusung Tommy Soeharto.

Menurut Andreas, hal ini menjadi hak setiap orang untuk dipilih. Namun, yang perlu diperhatikan adalah prosedur dalam setiap pencalonan diri sebagai Presiden.

"Secara prosedur itu memenuhi syarat atau tidak? Kalau mau, semua orang juga mau mencalonkan jadi presiden," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI