Jet Tempur F16 Terbalik di Pekanbaru

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 15 Maret 2017 | 05:24 WIB
Jet Tempur F16 Terbalik di Pekanbaru
Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi memberikan keterangan pers terkait tergelincirnya pesawat tempur F16 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (14/3) malam [Antara/Rony Muharrman].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah jet tempur F16 milik TNI Angkatan Udara tergelincir dan terbalik di Landasan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (14/3/2017) malam. Kecelakaan itu diduga terjadi akibat masalah pada sistem pengereman pesawat.

Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi, menjelaskan bahwa pesawat yang diterbangkan dua pilot, Mayor Penerbang Andri Setiawan dan Lettu Penerbang Marco Anderson awalnya mendarat dengan mulus pukul 16.55 WIB.

Saat mendarat, pesawat F16 dengan nomor ekor TS1603 itu mengalami masalah pada sistem pengereman atau "breaking malfunction".

Kedua pilot lantas berusaha menghentikan pesawat sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku hingga akhirnya tergelincir dan keluar landasan pacu sejauh 200 meter.

"Namun upaya tidak berhasil dan pesawat tergelincir dan terbalik," jelas Henri, sembari menambahkan bahwa kecelakaan itu akan diselidiki secara rinci oleh Panitia Penyidik Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) Mabes TNI AU.

Henri juga mengatakan bahwa pesawat tempur F16 itu langsung berusaha dievakuasi dari lokasi kecelakaan.

"Sekarang pesawat dalam proses evakuasi. Kenapa lama? Karena kita berusaha menyelamatkan pesawat agar tidak menambah kerusakan," imbuh Henri,

Henri menjelaskan evakuasi dilakukan oleh tim khusus dan membutuhkan waktu agar kondisi pesawat tidak semakin rusak dengan harapan bisa diperbaiki kembali.

Meski evakuasi masih berlangsung, ia mengatakan jadwal penerbangan komersil di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tidak mengalami gangguan.

Lanud Roesmin Nurjadin dan Bandara SSK II Pekanbaru memang selama ini berbagi landasan atau "runway". Ia mengatakan sejumlah penerbangan memang sempat mengalami delay saat proses penyelamatan awak pesawat naas itu. Namun, gangguan jalur penerbangan hanya berlangsung sekitar 40 menit dan Bandara kembali normal. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI