Djarot Berkelahi dengan Teman yang Gemes karena Terlalu Sabar

Selasa, 14 Maret 2017 | 19:20 WIB
Djarot Berkelahi dengan Teman yang Gemes karena Terlalu Sabar
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke Jalan Samudra RT 002, 03 RW 06 Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017). (suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon wakil gubernur Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat mengaku sering dikritik oleh rekan-rekannya karena dianggap terlalu sabar dalam menghadapi berbagai penolakan kelompok warga menjelang pilkada Jakarta. Terakhir, dia disoraki massa ketika menghadiri acara peringatan Supersemar di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017).

"Saya terus terang sering dikritik oleh banyak teman, terlalu sabar saya memang harus sabar dan harus sabar karena itu adalah nilai Islami yang saya ikuti, kerjakan yang saya kerjakan selama ini. Saya sampai ketawa sampai berkelahi dengan teman-teman, orang sabar kok malah dikritik gitu loh," ujar Djarot di Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017).

Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memahami motif penolakan tersebut. Itu sebabnya, dia tidak reaktif menanggapinya.

Tapi, Djarot menegaskan jika aksi penolakan sudah melanggar hukum, dia akan menempuh jalur hukum.

"Tapi kalau itu sudah melanggar batas-batas, sudah keterlaluan, saya sampaikan yang namanya Djarot itu tidak pernah takut. Sabar bukan berarti tidak tegas, bukan berarti tidak berani," kata dia.

Djarot mengimbau warga Jakarta agar menghentikan aksi propaganda dengan menggunakan isu agama, seperti pemasangan spanduk yang berisi penolakan untuk mengurus jenazah pendukung Ahok dan Djarot di sebagian masjid. Menurut Djarot hal tersebut tidak memberikan contoh yang baik untuk mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi.

"Saya minta tolong stop, sudah jangan seperti itu. Saya sudah dengar sampai pengelola masjid bisa dipecat untuk hal seperti itu. Ini kan contoh yang tidak baik bagi pendewasaan demokrasi kita. Sekali lagi saya minta bagi semua pasangan calon," kata Djarot.

Meski diperlakukan sedemikian rupa, Djarot yang juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi dan Keanggotaan dan Organisasi tetap mengingatkan kader agar jangan sekali-kali bertindak anarkis di lapangan.

"Kami selalu mendinginkan anak buah saya jangan anarkis, sabar, jangan terprovokasi, sabar, alhamdulillah mereka pasti nurut dan mudah-mudahan nurut terus ya jangan sampai marah-marah," kata Djarot.

"Inget loh, saya ini nggak sendiri loh, ingat saya ini ketua partai yang punya anggota jumlahnya sampai puluhan juta se-indonesia, saya ketua DPP loh. Maka dari itu semuanya akan melihat kalau saya sabar, bisa berikan mereka contoh anak-anak sabar," Djarot menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI