"Tapi boleh-boleh saja (dia diusung partai lain), kita kan nggak bisa larang. Itu kan pribadi," kata dia.
Wakil Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menambahkan Golkar menghormati mengapresiasi jika memang Tommy ingin maju.
"Bagi Golkar, siapapun mau maju jadi capres dari partai lain, saya kira tidak ada masalah," kata Mahyudin.
"Tapi kami lebih fokus berbenah urusan Partai Golkar, agar Golkar tetap eksis dan dicintai oleh rakyat Indonesia terutama untuk menghadapi pemilu 2019," Mahyudin menambahkan.
Direktur Populi Center Usep S. Ahyar punya pertanyaan apakah keluarga Cendana -- sebutan untuk keluarga mantan Presiden Soeharto -- masih diterima masyarakat untuk kembali memimpin Indonesia?
"Kalau menurut saya sampai hari ini masih agak kesulitan. Soal punya kekuatan finansial untuk membentuk partai itu soal lain," kata Usep kepada Suara.com.
Menurut Usep untuk sekarang kans Tommy Soeharto kecil untuk berhasil menjadi pemimpin bangsa jika disandingkan dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Prabowo Subianto.
"Pak Tommy jarang tampil juga di media. Selain itu, melihat Pak Tommy di jaman Orba yang banyak (orang) tidak menyukainya. Jadi menurut saya, agak jauh," kata dia.
Usep tidak terkejut jika keluarga Cendana ingin kembali ke pentas politik nasional, mengingat dulu Presiden Soeharto merupakan penguasa selama 32 tahun.
Cendana ini pastilah, dengan kelebihan finansial, kan tidak diam. Berusaha kembalikan peran politik jaman Orba atau minimal bisa berperan di pentas nasional. Karena memang ada jaringan Orba di partai, di tokoh-tokoh yang kita punya, masih banyak (jaringan) di tingkat elite," katanya.