Menanggapi kabar pemecatan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengaku sudah lama minta dipecat oleh Djan Faridz. Pasalnya, dia merasa sudah tidak sejalan dengan PPP kubu Djan Faridz, terutama semenjak mereka mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Kalau dipecat, saya sudah lama minta dipecat sama Djan Faridz. (Saat itu) Djan Faridz bilang sudah jangan deh nanti saja. Nanti nunggu saya ke yang lain," ujar Lulung di DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).
Tapi sampai sore ini, Lulung mengaku belum menerima berisi keputusan pemecatan dari PPP kubu Djan Faridz.
Sikap politik Lulung berbeda dengan PPP kubu Djan Faridz sejak pilkada putaran pertama. Dia mengikuti keputusan kubu Romahurmuziy mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Setelah Agus kalah, kemudian dia deklarasi mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Minggu (12/3/2017).
"Kalau saya tidak menjalankan keputusan partai karena saya membela umat di Jakarta. Karena ada umat suaranya hampir satu juta memilih PPP, makanya PPP pada tahun 2014 itu mendapat suara 10 kursi DPRD DKI dan tiga DPR RI," kata Lulung. "Salah saya ngebela umat? Orang umat bela kita masak kita nggak konsisten bela umat."
Bagi Lulung yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dia tidak dibenci oleh warga muslim.
"Saya kalau dipecat partai (nggak apa-apa) yang penting jangan dipecat sama umat. Kalau saya dipecat sama partai masih banyak yang mau dukung saya," kata Lulung.
Menurut Lulung pilihannya sudah benar, mendukung pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
"Tadi ditanya persoalan tidak sejalan dengan Djan Faridz. Tapi, kami di Jakarta mempunyai tema ‘dari Jakarta selamatkan PPP untuk umat’ pada pilkada ini," kata Lulung di DPW PPP DKI Jakarta, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, kemarin.
"Kalau dipecat, saya sudah lama minta dipecat sama Djan Faridz. (Saat itu) Djan Faridz bilang sudah jangan deh nanti saja. Nanti nunggu saya ke yang lain," ujar Lulung di DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).
Tapi sampai sore ini, Lulung mengaku belum menerima berisi keputusan pemecatan dari PPP kubu Djan Faridz.
Sikap politik Lulung berbeda dengan PPP kubu Djan Faridz sejak pilkada putaran pertama. Dia mengikuti keputusan kubu Romahurmuziy mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Setelah Agus kalah, kemudian dia deklarasi mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Minggu (12/3/2017).
"Kalau saya tidak menjalankan keputusan partai karena saya membela umat di Jakarta. Karena ada umat suaranya hampir satu juta memilih PPP, makanya PPP pada tahun 2014 itu mendapat suara 10 kursi DPRD DKI dan tiga DPR RI," kata Lulung. "Salah saya ngebela umat? Orang umat bela kita masak kita nggak konsisten bela umat."
Bagi Lulung yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dia tidak dibenci oleh warga muslim.
"Saya kalau dipecat partai (nggak apa-apa) yang penting jangan dipecat sama umat. Kalau saya dipecat sama partai masih banyak yang mau dukung saya," kata Lulung.
Menurut Lulung pilihannya sudah benar, mendukung pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
"Tadi ditanya persoalan tidak sejalan dengan Djan Faridz. Tapi, kami di Jakarta mempunyai tema ‘dari Jakarta selamatkan PPP untuk umat’ pada pilkada ini," kata Lulung di DPW PPP DKI Jakarta, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, kemarin.