Pasutri Dianiaya Diduga Gara-gara Dapat Souvenir Pendukung Ahok

Siswanto Suara.Com
Senin, 13 Maret 2017 | 16:28 WIB
Pasutri Dianiaya Diduga Gara-gara Dapat Souvenir Pendukung Ahok
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, mengunjungi markas pemenangan Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (15/2/2017). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Sektor Kembangan, Jakarta Barat, menerima laporan kasus penganiayaan yang diduga terjadi gara-gara korban ikut kegiatan yang diadakan oleh relawan pendukung calon gubernur dan wakil gubernur petahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Kepala Kepolisian Sektor Kembangan Komisaris Polisi Bungin Misalayuk mengonfirmasi adanya laporan kasus penganiayaan tersebut. Tapi, dia menegaskan latar belakangnya bukan gara-gara korban beda pilihan politik di pilkada.

"351. Tapi, itu jangan terlalu dibesar-besarkan. Itu murni kekeluargaan. Itu bukan seperti itu (urusan pilkada)," kata Bungin kepada Suara.com.

Bungin menekankan kasus tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan pilkada karena tidak ada rangkaian kampanye maupun atribut kampanye saat peristiwa terjadi.

"Ini jangan memperkeruhlah. Nggak ada rangkaian kegiatan kampanye, nggak ada timses. Itu bukan timses. Itu cuma dari pendukung," kata Bungin.

Bungin berharap kasus ini jangan dikait-kaitkan dengan pilkada. Dia menginginkan pilkada Jakarta yang merupakan pesta demokrasi dapat berlangsung aman dan lancar.

Tapi menurut cerita relawan pendukung Ahok-Djarot yang tidak mau disebutkan namanya kepada Suara.com, kasus penganiayaan tersebut bermula ketika korban yang merupakan pasangan suami istri mendapatkan souvenir berupa kerudung. Souvenir itu diberikan oleh relawan pendukung Ahok di acara wisata religi gratis. 

Relawan pendukung Ahok memiliki program wisata religi gratis dengan mengunjungi destinasi Makam Mbah Priok, taman Kalijodo, dan Masjid Istiqlal.

Setelah menerima souvenir, korban menge-share foto ke jejaring pertemanan. Rupanya, hal itu tidak disukai oleh anggota keluarga mereka yang belakangan diketahui bukan pendukung Ahok-Djarot.

"Ibunya dijorogin, terus suaminya digebukin," kata relawan pendukung Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI