Suara.com - Anggota sel-sel kelompok teroris di Indonesia mayoritas "alumnus" atau pernah mengenyam pendidikan perang maupun aksi teror di Afganistan.
Hal tersebut diungkap Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Jenderal Syafrudin dalam acara Chief of Police Conferenceof South Asia and Neighbouring Countries, di Banglades, Minggu (12/3/2017).
"Afganistan bisa dikatakan sebagai 'sekolah'mayoritas anggota kelompok teroris di Indonesia. Sebabnya, Afganistan terkait erat dengan sejarah panjang kelompok-kelompok teroris yang beroperasi di lintas negara," tutur Syafrudin.
Secara khusus, kata dia, mayoritas anggota sel teroris di Indonesia dididik oleh organisasi-organisasi semacam Mujahiddin atau Al Qaeda di Afganistan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Lantik 17 Dubes Baru RI Hari Ini
Karenanya, Syafrudin menuturkan Polri bakal menggelar pertemuan dan bekerjasama dengan kepolisian Afganistan untuk mengantisipasi bahaya terorisme dan deradikalisasi pelaku teror.
"Polri akan bertemu dengan petinggi kepolisian Afganistan, Bangladesh, serta Malaysia, untuk bersama menghadapi terorisme," tandasnya.