Suara.com - Mantan politikus Partai Demokrat Hayono Isman menyatakan dirinya mendukung Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), pada putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, yang bakal digelar pada 19 April 2017.
“Alasannya sederhana, saya melihat Jakarta banyak mengalami perubahan signifikan sejak ditangani Joko Widodo dan selanjutnya Ahok. Kali terakhir saya melihat Jakarta berubah secara positif yakni saat Ali Sadikin jadi gubernur,” tutur Hayono Isman, Minggu (12/3/2017).
Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga era Soeharto ini menuturkan, perubahan itu tidak hanya di sektor infrastruktur, tapi juga pelayanan publik.
Baca Juga: Cemburu Buta, Petugas SPBU Bakar Hidup-hidup Gelandangan
Ia mencontohkan, banyak gebrakan program yang dilakukan secara estafet dari Jokowi ke Ahok seperti penerbitan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Dengan begitu, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Jakarta yang terbilang besar tidak terbuang sia-sia, melainkan bisa disalurkan secara tepat ke masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, sambung Haryono yang pernah menyandang predikat menteri termuda itu, Ahok juga persona yang mampu menegakkan hukum dan antikorupsi.
Ahok juga, terusnya, mampu mengubah wajah birokrasi pemprov yang dulu distigma suka bermalas-malasan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) teladan. Sebab, setiap birokrasi kekinian melayani masyarakat secara cepat.
Untuk diketahui, Hayono mengundurkan diri dari keanggotaannya di Partai Demokrat, 19 Oktober 2016. Alasannya, ia tidak menyetujui keputusan partai untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebagai pasangan kandidat Pilkada DKI 2017.
Baca Juga: Djarot Setuju Kawasan Monas Jadi Lokasi Acara Keagamaan