PBB: Dunia Kini Rasakan Krisis Kemanusiaan Terbesar sejak 1945

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 12 Maret 2017 | 16:13 WIB
PBB: Dunia Kini Rasakan Krisis Kemanusiaan Terbesar sejak 1945
Sekretaris Jenderal urusan Kemanusiaan dan Koordinator Pertolongan Cepat PBB Stephen O'Biren, tengah berinteraksi dengan ibu serta anak yang menderita kelaparan di Ganyiel, Panyijiar County, Sudan Selatan, Sabtu (4/3/2017). [ALBERT GONZALEZ FARRAN / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi peringatan kepada seluruh negara bahwa dunia kekinian menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak akhir Perang Dunia ke II, 1945 silam.

Kepala Badan Kemanusiaan PBB Stephen O'Brien mengungkapkan, krisis itu ditunjukkan melalui fakta bencana kelaparan yang melanda 20 juta orang di Yaman, Somalia, Sudan Selatan, dan Nigeria.

"Awal tahun 2017, seluruh umat manusia berada di titik nadir sejarah. Bencana kelaparan yang disebabkan perang dan kondisi lain itu adalah krisis kemanusiaan terbesar sejak pembentukan PBB akhir 1945," tegas O'Brien  di hadapan Dewan Keamanan PBB, Jumat (10/3/2017).

O'Brien lantas memaparkan data, seperti dilansir AFP, Sabtu (11/3), 14,1 juta penduduk Yaman menderita kelaparan akibat serangan Arab Saudi.

Baca Juga: Berharap Simpati, Presiden Putin Justru Bilang Ini ke PM Israel

Sementara 1,8 juta penduduk Nigeria sudah bertahun-tahun hidup terbiasa menahan rasa lapar karena kemiskinan dan bencana kekeringan.

"Sebanyak 4,9 juta rakyat Sudan Selatan dan 2,9 warga Somalia juga merasakan penderitaan yang sama. Karenanya, seluruh negara perlu mengambil langkah bersama membantu mereka," pinta O'Brien.

Ia mengungkapkan, hingga Juli 2017, butuh dana sekitar USD4,4 miliar atau setara Rp58,7 triliun untuk membantu memecahkan masalah kelaparan di negara-negara itu.

Tapi, kata dia, PBB sementara inibaru bisa mengumpulkan sumbangan USD90 juta. "Jadi, kami meminta negara-negara yang tergabung PBB bisa membantu memberikan sumbangan sebelum bulan Juli," tandasnya.

Baca Juga: Gelandangan Dibakar Hidup-hidup saat Tidur di Serambi Gedung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI