Apa yang dikhawatirkan setelah muncul propaganda boikot jenazah pendukung calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pilkada periode 2017-2022 lewat pemasangan spanduk bertuliskan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama" benar-benar terjadi.
Siang tadi sekitar jam 11.00 WIB, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur menerima pengaduan dari perwakilan warga di salah satu daerah di Jakarta Selatan mengenai adanya aksi pengurus masjid menolak membantu mengurus jenazah pendukung Ahok.
"Tadi baru ada laporan jam 11, kejadiannya kemarin (Kamis). Mereka menolak mengurusi kematian pendukung Ahok," kata salah satu Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur Joemenar kepada Suara.com, Jumat (10/3/2017).
Siang tadi sekitar jam 11.00 WIB, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur menerima pengaduan dari perwakilan warga di salah satu daerah di Jakarta Selatan mengenai adanya aksi pengurus masjid menolak membantu mengurus jenazah pendukung Ahok.
"Tadi baru ada laporan jam 11, kejadiannya kemarin (Kamis). Mereka menolak mengurusi kematian pendukung Ahok," kata salah satu Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur Joemenar kepada Suara.com, Jumat (10/3/2017).
Tapi akhirnya, pengurus masjid bersedia membantu mengurus dan menyalatkan jasad setelah bersedia membuat perjanjian untuk memilih pasangan selain Ahok-Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017.
"Pengurus masjid mau mengurusinya setelah akhirnya pihak keluarga membuat berita acara kalau kedepannya memilih pasangan calon yang lain," kata Joemenar.
Joemenar menyayangkan aksi penolakan terebut.
Joemenar kasihan dengan warga hanya karena urusan beda pilihan politik, urusannya sampai sejauh itu. Itu sebabnya, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur menyatakan siap membantu warga yang jenazahnya tidak ada yang mau mengurusi gara-gara mendukung Ahok.
"Kalau ada kasus seperti ini bisa hubungi saya langsung. Saya siap terima telepon saja, kami sudah koordinasi, semuanya siap, sampai kain kafan kami siap," kata dia.
Langkah yang dilakukan Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur tidak ada urusannya dengan kepentingan pilkada. Ini semata-mata kewajiban sebagai umat beragama.
"Nggak bagus itu, bisa membuat keresahan sosial, konflik di Jakarta. Apalagi ini tengah pilkada. Masak orang mati nggak ada yang salatin," kata Joemenar.
"Kami siap mengurus (kematian jenazah pendukung Ahok). Jamaah kami siap. Lokasi dimanapun siap," Joemenar menambahkan.