Ansor Siap Salatkan Jasad Pendukung Ahok yang Ditolak Masjid

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 10 Maret 2017 | 13:51 WIB
Ansor Siap Salatkan Jasad Pendukung Ahok yang Ditolak Masjid
Spanduk [suara.com/Welly Hidayat'
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur siap membantu menerima pengurusan jenazah yang ditolak oelh masyarakat di lingkungannya karena mendukung calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pilkada periode 2017-2022. Aksi ini dilakukan menyusul maraknya gerakan boikot jenazah pendukung Ahok lewat pemasangan spanduk bertuliskan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama" di sejumlah musala dan masjid.

"Kami siap salatkan. Kami siap datang ke lokasi untuk jemput. Kami siapkan imam dan jamaah, bahkan kain kafan juga kami siap," kata salah satu Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur Joemenar kepada Suara.com, Jumat (10/3/2017).

Joemenar menegaskan aksi memboikot jenazah hanya karena mereka memilih calon gubernur yang tak sesuai dengan keinginan mereka, tidak dapat dibenarkan.

"Ini kan jadinya pemaksaan untuk dukung salah satu pasangan calon," kata Joemenar.

Joemenar meyakini isu tersebut sengaja digencarkan untuk menakut-nakuti warga. Tapi, Joemenar mengimbau warga tidak usah takut karena Ansor siap membantu untuk mengurus jenazah.

"Makanya kami dan kawan-kawan lain sepakat. Posisi kami di tengah. Kan kasihan, nggak ada urus jenazah, terus gimana ini nanti," katanya.

Langkah yang dilakukan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur berangkat dari kegelisahan tersebut.

"Yang saya bingung, ilmu Islamnya gimana itu. Sedangkana (urus jenazah) hukumnya kan fardlu kifayah," kata dia.

Menurut Joemenar jika aksi boikot jenazah terus terjadi dan tidak ada penanganan dari pihak berwenang, dampaknya akan terjadi pemaksaan hak pilih di pilkada Jakarta periode kedua.

"Dampaknya ya unsur pemaksaan hak pilih. Nah bisa jadi itu unsur, maaf, maaf, ya, untuk pendangkalan akidah. Karena ini bukan masalah penista agama yang sering dilontarkan di medsos, tapi masalah kita sebagai sesama muslim, kan orang muslim saling bersaudara, masa iya kita nggak salatin jenazah," kata dia.

"Kalau ini terus terjadi, bisa ekstrim ini," kata Joemenar.

Joemenar berharap pemerintah dalam hal ini komisi pemilihan umum daerah dan panitia pengawas pemilu segera memberikan solusi.

"Kami akan konsolidasi terus, akan cross check terus dengan sahabat kami di KPU," kata Joemenar.

Joemenar berharap pelaksanaan pilkada Jakarta berlangsung lancar dan adil.

Pilkada Jakarta putaran kedua diikuti dua pasangan calon yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI